FIN.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau, masyarakat agar menolak untuk diadu domba dan dipecah belah karena beda pandangan politik. Apalagi, kata dia, ini merupakan tahun politik yang pada 14 Februari 2024 masyarakat akan melakukan pencoblosan pada pemilu dan Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi usai menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SGBUK), Jakarta, Sabtu 20 Januari 2024.
BACA JUGA:
- Prabowo: Jangan Mau Diadu Domba, Kita Satu Keluarga Besar
- Jokowi Bantah Soal Menteri Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
"Tidak boleh saling menghina, tidak boleh saling menjelekkan. Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama warga berkelahi, juga tidak boleh. Jangan mau kita diadu domba seperti itu, dibenturkan seperti itu, dipecah belah seperti itu," terangnya.
Proses pemilu penting dan menentukan, kata dia, meski demikian jangan sampai masyarakat dikotak-kotakan. Apalagi, sambungnya, karena beda pandangan politik jadi saling menghujat.
"Kita tidak ingin gara-gara pemilu, gara-gara beda pendapat, justru kita saling menghujat," kata Jokowi.
Dia menekankan, yang lebih penting adalah keutuhan, persatuan, dan kerukunan bangsa. Dia berharap, Muslimat NU membantu hal tersebut.
BACA JUGA:
- Jelang Pemilu 2024 Presiden Jokowi Gencar Kunjungan ke Daerah, KSP Moeldoko Beri Penjelasan Begini
- Kritik Aturan Menteri Ikut Pilpres Tak Wajib Mundur, Ganjar: Itu Kemunduran Demokrasi
"Mari perkuat silaturahmi agar situasi tetap sejuk, rukun. Saya tahu Muslimat NU paling bisa soal ini dan harus saya akui ibu-ibu memang paling juara," ujarnya.