Kabar Duka Menyelimuti Ponpes Cadangpinggan, Buya Syakur Meninggal Dunia

Kabar Duka Menyelimuti Ponpes Cadangpinggan, Buya Syakur Meninggal Dunia

--

FIN.CO.ID - Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, kabar duka menyelimuti keluarga besar Pondok Pesantren Cadangpinggan, Sukagumiwang, Indramayu, Jawa Barat. Pasalnya, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Candangpinggan Indramayu, Prof DR KH Abdul Syakur Yasin MA dikabarkan meninggal dunia pada Rabu 17 Januari 2024.

Hal itu berdasarkan informasi yang beredar di sejumlah WhatsApp Grup kabar wafatnya Prof DR KH Abdul Syakur Yasin MA atau dikenal Buya Syakur disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

BACA JUGA:Sampaikan Kabar Duka, Ayah Anji Manji Meninggal Dunia

Innalillahi wainna ilaihi roji’un, selamat jalan Guru Kami tercinta: Prof DR KH Abdul Syakur Yasin MA (Buya Syakur),” tulis MUI dalam selebarannya di WAG, Rabu 17 Januari 2024.

Buya Syakur merupakan ulama kelahiran dan besar di wilayah Kertasmaya, Kabupaten Indramayu. Beliau lahir pada 2 Februari 1948 dari pasangan KH Moh Yasin Ibrohim dan Nyai Hj Zaenab.

Buya Syakur menyelesaikan pendidikan di SD Darul Hikam Cirebon. Kemudian melanjutkan pendidikan nonformal di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin dibawah asuhan KH Sanusi yang notabene guru dari ayahnya.

Selama 12 tahun, almarhum belajar ilmu agama di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon. Kemudian menyelesaikan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah  (MTs) pada tahun 1963, PGA 1966 dan SPIAIN 1969.

Kemudian, beliau melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Tujuan pertama yakni Irak, lalu melanjutkan ke Suriah. Di Suriah dia pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Sarjana S1 berhasil Buya Syakur tempuh di Suriah. Tak berhenti di situ, almarhum kembali melanjutkan ke Libya, belajar di Fakultas Sastra jurusan sastra Arab serta mendalami ilmu Alquran dari tahun 1977 sampai tahun 1979.

Usai Libya, Buya Syakur kembali menempuh perjalanan panjang ke Tunisia untuk belajar studi sastra linguistik. Kemudian, dia terbang ke Inggris untuk belajar Ilmu Metodologi dan Dialog Teatris pada tahun 1985.

BACA JUGA:Buya Syakur: Tidak Masuk Akal Meninggal Ucap Kalimat Syahadat Bisa Masuk Surga: Emang Film Barbie?

Hingga akhirnya pada tahun 1991, beliau kembali ke Indonesia bersama dengan Gus Dur, Quraish Shihab, Nurcholis Madjid, dan Alwi Shihab.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: