Debat Capres 2024, Anies Baswedan Singgung Kemenhan Sempat Dihacker, Cek Faktanya

Debat Capres 2024, Anies Baswedan Singgung Kemenhan Sempat Dihacker, Cek Faktanya

Calon Presiden no 1, Anies Baswedan dalam debat pilpres 2024 di Istora Senayan Jakarta-@aniesbaswedan-instagram

FIN.CO.ID - Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan singgung Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang sempat dihack.

Dalam debat capres 2024, Anies mulanya mengatakan Indonesia mengalami tantangan yang cukup besar terutama di sektor keamanan siber.

"Dalam beberapa tahun terakhir, ada lebih dari 160 ribu orang meninggal karena serangan virus, mulai dari HP hingga komputer pun kena serangan siber, lebih dari 800 juta cyber attack," ujar Anies Baswedan di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024. 

Lanjutnya, ada 3 ribu perempuan dan anak-anak menjadi korban perdagangan manusia. Ada pula 4,8 juta orang terpapar narkoba.

"Pencurian ikan, pencurian pasir itu menandakan bahwa kita kebobolan dan lebih ironisnya Kemenhan sempat dibobol oleh hacker pada 2023. Sebuah ironi," Anies menandaskan.

Lantas benarkah Kementerian Pertahanan sempat dibobol oleh hacker?

BACA JUGA:

Cek Faktanya?

Pada awal November 2023, akun media sosial C @stealthmore_int mengungkap adanya peretas yang mengklaim telah menjual akses ke Kementerian Pertahanan RI.  Kemudian, peretas mengunggah pesan di pasar gelap menawarkan untuk menjual rahasia Kementerian Pertahanan serta dokumen sensitif termasuk akses admin.

Lalu, CISSRec menjelaskan pada salah satu postingannya di situs BreachForums yang biasa dipergunakan untuk menjual hasil peretasan, akun anonim Two2 tersebut membagikan beberapa tangkapan layar dari dashboard di situs kemhan.go.id. 

Peretas juga mengungkap server di situs kementerian tersebut mengandung sekitar 1,64 terabyte data.

Kepala Biro Humas Kemenhan Edwin Adrian Sumantha menyebut pihaknya telah mengerahkan tim memeriksa insiden keamanan komputer (Computer Security Incident Response Team/CSIRT) untuk mengecek keamanan jaringan internet di lingkungan Kemhan. Penonaktifan situs kemhan.go.id juga telah dilakukan sebagai langkah preventif.

”Kemenhan ingin menegaskan bahwa meskipun situs Kemenhan memuat sejumlah data, tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: