ASTRAtech Terima Kunjungan NRW Jerman Jalin Kolaborasi Strategis

ASTRAtech Terima  Kunjungan  NRW Jerman Jalin Kolaborasi Strategis

ASTRAtech Terima Kunjungan NRW Jerman --

CIKARANG – Politeknik Astra (ASTRAtech) menjadi perguruan tinggi vokasi yang disambangi delegasi negara bagian North Rhine-Westphalia (NRW) Republik Federasi Jerman dalam kunjungannya ke Indonesia. Kunjungan ini difasilitasi oleh Perkumpulan Ekonomi Jerman-Indonesia (EKONID/AHK Indonesien) yang telah menjadi mitra strategis ASTRAtech dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Acara yang digelar di kampus ASTRAtech Delta Silicon Cikarang, Jawa Barat ini membuka peluang kolaborasi antara ASTRAtech sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi yang menghasilkan lulusan berkualitas dan bekompetensi global, dengan negara bagian NRW yang merupakan salah satu jantung perekonomian negara Jerman.

Delegasi Jerman dipimpin oleh Dr. Tobias Traupel Head of Foreign Trade Sector bersama dengan Dr. Kathrin Bischoff Regional Manager for Innovation Markets Kementerian Perekonomian NRW, delegasi turut serta adalah perwakilan dari Kementerian Tenaga Kerja NRW, beberapa industri, asosiasi dan salah satu universitas ternama Jerman yaitu RWTH Aachen. Selain itu perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Berlin Gading Parasati ikut mendampingi delegasi NRW.

Ketua Umum Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) Erlan Krisnaring Cahyono, bersama dengan jajaran Direksi ASTRAtech membuka kegiatan delegasi tersebut dengan melakukan campus tour dan diikuti dengan sesi presentasi serta diskusi potensi kerjasama. Erlan Krisnaring Cahyono menyambut dengan hangat delegasi NRW serta mengapresiasi kerjasama ASTRAtech dengan pihak Jerman yang telah terjalin hamper satu dekade melalui EKONID-AHK “Dalam membangun kolaborasi yang berkelanjutan maka diperlukannya rasa saling pengertian dan mendorong kemajuan untuk pengembangan keterampilan yang tinggi,” ujarnya dalam sambutan.

Dr. Tobias Traupel, mengatakan NRW merupakan negara bagian Jerman yang memiliki perusahaan industri dan komersial terpadat, namun tidak memiliki jumlah tenaga kerja terampil yang banyak. “Oleh sebab itu, negara ini menawarkan kolaborasi yang tak terhitung jumlahnya,” katanya dalam sambutan.

Kementerian Tenaga Kerja Jerman, Stefanie Harms, melalui persentasinya memaparkan kondisi demografi negara NRW yang memasuki tantangan baru dan saat ini kekurangan tenaga kerja terampil yang disebabkan oleh dua faktor yakni transformasi sosial dan demografi. “Saya pikir ini adalah situasi yang sangat berbeda dengan apa yang dihadapi Indonesia saat ini. Saya setuju bahwa kita mempunyai masyarakat yang semakin menua, sementara Indonesia memiliki lebih banyak penduduk berusia produktif,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Stefani Harms menilai bahwa NRW membutuhkan banyak tenaga terampil baru yang memiliki visi untuk bantu menghadapi berbagai tantangan yang ada di negaranya tersebut. Kementerian Tenaga Kerja NRW tersebut juga menilai ASTRAtech sebagai institusi pendidikan vokasi telah membuka peluang untuk para generasi muda dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilannya untuk dapat menunjang roda perekonomian.

Wakil Direktur I ASTRAtech, Tonny Pongoh, menyampaikan bahwa selama ini ASTRAtech terus berusaha mengimplementasikan formulasi terbaik untuk dapat mendukung kualifikasi lulusan dapat memenuhi standar industri. “ASTRAtech senantiasa berusaha untuk memperkecil gap yang ada pada ekosistem vokasi yang didalamnya terdiri dari kerjasama “Triple Helix” yaitu peran yang optimal dari stakeholder utama yaitu Pemerintah, Industri dan Dunia Pendidikan. Tonny menambahkan ASTRAtech terus mencoba untuk mengimplementasikan Dual System yang sudah sangat baik di Jerman

untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri dan mampu bersaing secara global melalui penerapan Astra Dual System. “Astra dual-system ini merupakan bentuk adaptasi dengan dunia industri. Kami percaya kolaborasi bersama pemerintah dan industri merupakan langkah baik untuk menghasilkan lulusan terbaik yang memiliki kemampuan mempuni dari Indonesia,” tutupnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: