Tujuan Zionis Israel Duduki Gaza dan Hancurkan Palestina Gagal

Tujuan Zionis Israel Duduki Gaza dan Hancurkan Palestina Gagal

Rudal Israel hantam Kota Gaza--

fin.co.id - Presiden Iran Ebrahim Raisi menyebutkan bahwa tujuan Zionis Israel untuk menduduki Gaza dan menghancurkan perlawanan rakyat Palestina gagal.

Presiden Raisi yang juga wakil ketua Majelis Pakar Iran menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan anggota dewan dan anggota komite internal Majelis Pakar di Teheran pada Kamis.

“Jika kita ingin memberikan analisa lebih dari 40 hari setelah invasi Zionis ke Gaza, kita pasti mengatakan bahwa musuh (Zionis) telah hancur,” kata Presiden Raisi.

Menurutnya, rezim Zionis Israel telah dikalahkan secara memalukan, sedangkan rakyat dan perlawanan Palestina memperoleh kemenangan besar.

BACA JUGA:Sepakati Gencatan Senjata, Israel dan Hamas Lepaskan Sandera Jumat Ini

Pembebasan para sandera Israel dari Jalur Gaza akan dibebaskan mulai pukul 10 pagi waktu setempat (15.00 WIB) setiap harinya. 

Pertukaran sandera ini setelah pertukaran daftar orang yang akan dibebaskan oleh kedua pihak dan diserahkan melalui Palang Merah.

Hal ini disampaikan media Israel yang mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.

"Menurut garis besar kesepakatan itu, setiap malam Israel akan menerima daftar sandera yang akan dibebaskan esok hari melalui Palang Merah," menurut Otoritas Penyiaran Israel pada Rabu, mengutip sebuah sumber, yang menambahkan bahwa tindakan membebaskan sandera di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat.

Sumber itu menambahkan, "sebagai tanggapan, Israel akan menyediakan organisasi tersebut daftar tahanan keamanan (tahanan Palestina) yang akan dibebaskan hari berikutnya."

BACA JUGA:Eks Tentara Amerika Sebut Zionis Harus Tarik Tuduhan ke Hamas Soal Perkosa Wanita Israel dan Bunuh Anak-Anak: Tidak Ada Bukti!

Sebelumnya para Rabu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan melakukan jeda kemanusiaan empat hari, dimana tanggal dimulainya akan diumumkan dalam waktu 24 jam.

Menurut perjanjian yang dimediasi Qatar itu, kesepakatan meliputi gencatan senjata empat jam, dibolehkannya 300 truk berisi bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar untuk masuk Gaza, dan pembebasan 50 warga Israel yang disandera Hamas sebagai pertukaran dengan 150 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

"Kemudian keluarga dari sandera yang akan dibebaskan tidak akan diberitahu pada malam (Rabu) untuk menghindari kekhawatiran mereka, jika Hamas tidak menepati janjinya," menurut media Israel, mengutip sumber resmi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: