Kesepakatan Hamas dan Israel Bebaskan Sandera hingga Gencatan Senjata Semakin Dekat

Seorang anak laki-laki menangisi para korban konflik Palestina-Israel di Kota Khan Younis di Jalur Gaza bagian selatan, Minggu (12/11/2023). -ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/tm-
fin.co.id - Amerika Serikat mengklaim jika Gedung Putih turut andil dalam perundingan pembebasan sandera kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Gaza.
"Kami yakin kami semakin dekat (mencapai kesepakatan). Jadi kami penuh harapan," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Senin 20 November 2023 waktu setempat.
Namun hingga kini AS masih terus mengupayakan negosiasi tersebut sampai kesepakatan benar-benar tercapai.
Sebelumnya, stasiun televisi Israel, KAN, melaporkan bahwa Tel Aviv telah mengusulkan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Namun, tidak diketahui apakah Amerika Serikat terlibat dalam kesepakatan tersebut.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden yakin kesepakatan pembebasan sandera di Gaza itu sudah dekat.
BACA JUGA:
- Tentara Israel Dikabarkan Tewas Capai 2.985 Orang dan Luka-Luka 11.600 Orang
- MUI Kutuk Serangan Zionis ke RS Indonesia: Israel Seperti Zombi, Tidak Berakal!
"Saya yakin begitu,” jawab Biden ketika ditanya apakah kesepakatan sandera di Gaza itu saat menghadiri acara Thanksgiving di Gedung Putih.
Namun, Biden menyatakan tidak siap membahas detail kesepakatan tersebut.
AS Bantah Tuduhan Genosida
Kirby juga berusaha membantah tuduhan genosida di Gaza, dengan menyebut kata "genosida" dilontarkan secara tidak pantas oleh banyak orang.
Kirby menuding Hamas yang justru menginginkan genosida, dengan melancarkan serangan yang menewaskan sekitar 1.000 warga Israel, dan kemudian dibalas Israel dengan pemboman tak henti yang sejauh ini telah membunuh lebih dari 13.000 warga Palestina.
"Israel tidak berusaha melenyapkan rakyat Palestina dari peta. Israel tidak berusaha melenyapkan Gaza dari peta. Israel berusaha mempertahankan diri dari ancaman teroris. Jika kita menggunakan kata itu, tak apa. Mari kita gunakan dengan sewajarnya,” kata Kirby.
Dia mengakui terlalu banyak korban sipil berjatuhan di Gaza dan terlalu banyak keluarga yang berduka.
Oleh karena itu, Amerika Sertikat terus mendesak Israel agar berhati-hati.
Banyak aktivis menuduh Israel melakukan genosida di Gaza karena serangannya menyebabkan warga sipil tewas atau terluka parah.
Otoritas Palestina di Gaza pada Senin kemarin mencatat jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 melonjak menjadi lebih dari 13.300 jiwa, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel terhadap kantong Palestina yang terkepung itu.
Sementara itu, korban tewas di pihak Israel adalah sekitar 1.200 jiwa.
Sebelumnya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyatakan kelompok perlawanan Palestina itu hampir menyepakati gencatan senjata dengan Israel.
“Hamas telah menyampaikan tanggapannya kepada saudara-saudara kami di Qatar dan para juru runding. Kita hampir mendekati kesepakatan gencatan senjata," kata Haniyeh melalui platform Telegram, Selasa 21 November 2023.
Perlu dicatat bahwa sejumlah kerabat sandera Israel yang ditahan Hamas tidak menghadiri pertemuan dengan pemerintah Israel pada Senin malam lalu.
Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa banyak kerabat warga Israel yang disandera Hamas di Gaza memboikot pertemuan dengan pemerintah Israel karena kecewa saat diberi tahu pemerintah Israel bahwa "membebaskan sandera dan menggulingkan Hamas sama pentingnya".
Sejak Israel membom Gaza setelah diserang secara mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 13.000 warga Palestina terbunuh, termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak-anak.
Berdasarkan data terbaru dari otoritas Palestina, lebih dari 30.000 orang terluka akibat perang ini.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel di kantong Palestina yang terkepung itu.
Blokade Israel telah memutuskan pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan.
Korban tewas di pihak Israel adalah 1.200 jiwa.
DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News
Sumber: