Otoritas Palestina di Gaza pada Senin kemarin mencatat jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 melonjak menjadi lebih dari 13.300 jiwa, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel terhadap kantong Palestina yang terkepung itu.
Sementara itu, korban tewas di pihak Israel adalah sekitar 1.200 jiwa.
Sebelumnya, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyatakan kelompok perlawanan Palestina itu hampir menyepakati gencatan senjata dengan Israel.
“Hamas telah menyampaikan tanggapannya kepada saudara-saudara kami di Qatar dan para juru runding. Kita hampir mendekati kesepakatan gencatan senjata," kata Haniyeh melalui platform Telegram, Selasa 21 November 2023.
Perlu dicatat bahwa sejumlah kerabat sandera Israel yang ditahan Hamas tidak menghadiri pertemuan dengan pemerintah Israel pada Senin malam lalu.
Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa banyak kerabat warga Israel yang disandera Hamas di Gaza memboikot pertemuan dengan pemerintah Israel karena kecewa saat diberi tahu pemerintah Israel bahwa "membebaskan sandera dan menggulingkan Hamas sama pentingnya".
Sejak Israel membom Gaza setelah diserang secara mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 13.000 warga Palestina terbunuh, termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak-anak.
Berdasarkan data terbaru dari otoritas Palestina, lebih dari 30.000 orang terluka akibat perang ini.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel di kantong Palestina yang terkepung itu.
Blokade Israel telah memutuskan pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan.
Korban tewas di pihak Israel adalah 1.200 jiwa.