Sebut Capres-Cawapresnya Dipilih untuk Kepentingan Bangsa Bukan Pribadi, Relawan Ganjar-Mahfud Sindir Gibran?

Sebut Capres-Cawapresnya Dipilih untuk Kepentingan Bangsa Bukan Pribadi, Relawan Ganjar-Mahfud Sindir Gibran?

Ilustrasi: Prabowo, Jokowi, Gibran Rakabuming dan Anwar Usman-KomikKita-

FIN.CO.ID - Gibran Rakabuming Raka tampaknya kembali mendapat sindirian keras dari Ketua Tim Koordinasi Relawan (TKRPP) Ganjar-Mahfud, Ahmad Basarah.

Sindiran tersebut terkait terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres). Terpilihnya Gibran terkesan hanya untuk kepentingan kelompok atau pribadi.

Dikatakan Basarah, PDI Perjuangan bersama 3 partai politik lainnya memilih untuk mengusung Ganjar-Mahfud  sebaagi capres/cawapres atas dasar kepentingan bangsa dan negara.

“Empat parpol pendukung Ganjar-Mahfud telah membuktikan bahwa dalam memilih pemimpin bangsa Indonesia, (pemilihan) sebagai capres dan cawapres sama sekali tidak memprioritaskan kepentingan golongan, tidak memprioritaskan kepentingan kelompok, dan tidak memprioritaskan kepentingan pribadi,” ujar Ahmad Basarah di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Minggu, 19 November 2023.

Menurut Basarah, kedua tokoh yang diusung menjadi capres/cawapres tersebut mencerminkan keberagaman di Indonesia.

BACA JUGA:

“Dua tokoh tersebut melambangkan simbol kekuatan inti bangsa Indonesia,” katanya.

Basarah menjelaskan dengan menetapkan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. sebagai calon presiden dan wakil presiden, menjadi wujud kebersamaan golongan nasionalis dan agamis.

“Saat ini pun pakem kebersamaan golongan nasionalis dan golongan islam dipegang teguh oleh Ibu Megawati dan ketua parpol lain dengan menjadikan Ganjar dari golongan nasionalis (jadi capres) dan Mahfud dari golongan islam (jadi cawapres) menjadi simbol kepemimpinan nasionalis untuk menjaga kesepakatan negara Indonesia ini,” ujarnya.

Menurut Basarah, kepemimpinan Ganjar-Mahfud dapat membuat masyarakat Indonesia hidup damai dan rukun.

BACA JUGA:

“Menjaga negara, kemerdekaan Indonesia agar tetap hidup rukun dan damai di bawah panji-panji negara pancasila,” kata Basarah.

Ia mengatakan bahwa dalam 88 hari ke depan merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.

“Di 88 hari itu adalah momen yang bersejarah agar kita punya presiden yg merupakan reinkarnasi dari kesepakatan pendiri bangsa Indonesia, (dengan) menjadikan Indonesia negara nasional berdasarkan pancasila,” kata Ahmad Basarah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: