Fakultas Hukum Esa Unggul Bekerja Sama dengan SMAN 1 Tambun Selatan Gelar Talkshow 'Demokrasi Untuk Kemajuan Bersama'

Fakultas Hukum Esa Unggul Bekerja Sama dengan SMAN 1 Tambun Selatan Gelar Talkshow 'Demokrasi Untuk Kemajuan Bersama'

Fakultas Hukum Esa Unggul Gelar Talk Show 'Demokrasi Untuk Kemajuan Bersama'--

FIN.CO.ID - Dalam rangka P5  - Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kurikulum merdeka, SMA Negeri 1 Tambun Selatan pada hari Rabu tanggal 15 November 2023 mengadakan Talk Show dengan Tema “Demokrasi Untuk Kemajuan Bersama” dengan mengundang  narasumber Dosen Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul dan BEM Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul. 

Talk Show yang bertempat di Aula SMA Negeri 1 Tambun Selatan, dengan Audience siswa-siswi Kelas X SMA Negeri 1 Tambun Selatan yang  berjumlah sekitar 500 (lima ratus) orang siswa siswi. 

Tujuan dari penyelenggaran talk show ini menurut Dr. Guntur Daryono, M.Pd, selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMA Negeri 1 Tambun Selatan adalah untuk menumbuhkembangkan siswa dalam keberanian, terutama dalam keberanian mengeluarkan pendapat, keberanian menyampaikan suaranya, dan mengedapankan demokrasi dalam kehidupan sehari-hari baik di keluarga, di sekolah maupun di masyarakat.

Tampil sebagai narasumber dalam Talk Show tersebut  adalah Dosen Fakultas Hukum Esa Unggul, yaitu Dr. Joko Widarto, SH, MH, Sri Redjeki Slamet, SH, MH dan Fitria Olivia, SH  MH serta BEM Fakulas Hukum Esa Unggul diwakili oleh Sachril Akbar  (Gubernur BEM FH) dan Sachril Hidayat (Divisi Kajian dan  Strategi BEM FH) dengan dipandu Moderator Apriyani Eka Safitri, S.Pd dan Ari Isnaeni Puspita, S.Pd.

Dalam kesempatan tersebut, Joko  Widarto membawakan materi mengenai Teori Demokrasi dengan memaparkan beberapa teori demokrasi dari beberapa ahli antara lain Teori Demokrasi  Dilys M. Hill dengan teorinya Democratic Theory and Local Government, “sebagai sistem politik nasional yang  didasarkan pada partisipasi warga negara, peraturan mayoritas, konsultasi dan diskusi, dan pertanggungjawaban pemimpin terhadap pemilih”.

Joko, lebih lanjut menyampaikan bahwa menurut Afan Gaffar, demokrasi mengandung  beberapa elemen, yaitu Penyelenggara kekuasaan berasal dari rakyat, Yang menyelenggarakan kekuasaan secara bertanggungjawab, Diwujudkan secara langsung ataupun tidak langsung, Rotasi kekuasaan dari seorang atau kelompok ke orang atau kelompok yang lainnya;e), Adanya proses pemilu, dan Adanya kebebasan sebagai HAM.

Selanjutnya pada  kesempatan yang sama salah satu narasumber   Sri Redjeki Slamet, SH, MH  membawakan materi mengenai “Pentingnya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari Hari”. Dalam paparannya  Sri mengatakan bahwa pembicaraan mengenai demokrasi  sudah menjadi pembahasan  di masyarakat, kalangan akademisi, praktisi, politik, pelajar, dan juga kalangan pers yang  mana hal ini menunjukan  telah tumbuh kesadaran kesadaran kolektif masyarakat mengenai demokratisasi dan bahwa demokrasi telah diterima sebagai asas pemerintahan di banyak negara.

Demokrasi yang berasal dari bahasa Yunani “Demos” yang  berarti rakyat dan “kratos” yang berarti kekuasaan merupakan kekuasaan pemerintahan berada di tangan rakyat. Lebih lanjut menurut Abaraham Lincoln demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Dalam lingkungan sekolah menumbuhkembangkan demokrasi  sangatlah diperlukan untuk memupuk keberanian siswa menyampaikan pendapat, mau mendengarkan pendapat  orang lain, bertolerasi  dengan guru dan teman, serta berani menentukan pilihan dalam pemilihan ketua kelas maupun ketua OSIS.

Dalam kesempatan selanjutnya Fitria Olivia, SH, MH membawakan materi mengenai “ Peran Serta Masyarakat dalam Demokrasi.” Dalam paparannya, Fitri mengatakan, mayarakat  mempunyai peran dan partisipasi  dalam politik. Peran serta masyarakat dalam politik di implementasikan  dengan turut serta memilih pimpinan negara, secara langsung maupun tidak langsung  mempengaruhi kebijakan pemerintah, di mana wujud  peran serta tedrsebut antara lain dengan memberikan suaranya  dalam  pemilihan suara atau pemilu. Dalamn pemilu peran serta masyarakat tidak hanya  dalam memberikan suaranya tetapi juga  peran serta yang penting  untuk  mengawasi jalannya pemillu  dengan cara melaporkan  kecurangan yang  dilakukan  oleh peserta pemilu kepada Bawaslu.

Dalam Talk Show tersebut  BEM  Fakultas Hukum Universitas  Esa Unggul juga menyampaikan  tema “Peran BEM Dalam menegakan  Demokrasi “.

Dalam  paparannya Sachril Akbar dan Sachril Hidayat menyampaikan bahwa demokrasi menekankan pada kebebasan individu dalam demokrasi, dengan membatasi campur tangan pemerintah kecuali untuk melindungi hak-hak individu. Adapun nilai-nilai demokrasi adalah  meliputi keadilan, kebebasan, partisipasi, keragaman, hak asasi manusia serta hukum dan keadilan.  Berdasrakan nilai-nilai tersebut, keadilan  merupakan nilai utama  demokrasi yang  memberikan kebebasan  partisipasi masyarakat  terutama di Indonesua  yang  memiliki keragaman (bhineka tunggal ika), di mana kebebasan tersebut tetap harus memperhatikan hak asasi manusia. Hal ini mengingat demokrasi melibatkan perlindungan hak asasi individu, dan pemerintah dianggap sah jika dilakukan sesuai dengan kehendak mayoritas rakyat.Lebih lanjut  dikatakan oleh Gubernur BEM FH Esa Unggul, “bahwa BEM atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang  merupakan  organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat Universitas atau Institut memiliki  peran peran dalam  menegakan demokrasi.” Peran BEM   dalam menegak demokrasi adalah  dengan  berpartispasi melakukan  pengawasan dan kontrol  terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah  dengan cara  menyuarakan  pendapatnya. Mahasiswa  harus selalu peka dan sadar terhadap pelbagai fungsi dan tanggung jawab yang diemban, yaitu bahwa  mahasiswa sebagai agen of change, dan juga sebagai agen of control. 

Apalagi saat  ini tantangan demokrasi  cukup berat, yaitu adanya polarisasi politik, ketidak setaraan, korupsi dan teknologi. Sehingga sebagai agen of change mahasiswa diharapkan mampu mengubah dan mendekonstruksi pelbagai keburukan yang dapat menghambat perkembangan demokrasi seperti money politik disaat kontestasi politik dihelat. Mahasiswa diharapkan mampu merekonstruksi stigma yang ada dalam masyarakat  agar masyarakat menjadi pemilih cermat, yaitu bahwa masyarakat harus memilih pemimpin berdasarkan track-record, prestasi dan visi-misi dari calon pemimpin.

“Talkshow Demokrasi untuk Kemajuan Bersama” merupakan salah satu jenis acara yang bertujuan untuk mempromosikan demokrasi dan mendorong partisipasi dalam proses demokrasi. Acara tersebut mungkin melibatkan diskusi, presentasi, dan aktivitas lain yang membantu individu memahami pentingnya peran mereka dalam demokrasi dan bagaimana mereka dapat berkontribusi terhadap kemajuan komunitas dan negaranya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: