Ganjar Lawan Putusan MK yang Loloskan Gibran: Diam Bukan Pilihan, Demokrasi Sedang Mau Dihancurkan

Ganjar Lawan Putusan MK yang Loloskan Gibran: Diam Bukan Pilihan, Demokrasi Sedang Mau Dihancurkan

Ganjar Lawan Putusan MK yang Loloskan Gibran-fin/Ganjar Pranowo-Instagram

FIN.CO.ID - Ganjar Pranowo mempertanyakan putusan dari sebuah pelanggaran etik berat bisa lolos begitu saja di MK (Mahkamah Konstitusi). Capres PDIP ini menegaskan tidak akan diam begitu saja. 

Hal itu ditegaskan Ganjar Pranowo melalui unggah video di media sosia Instagram (IG) dan X alias Twitter pribadinya. 

Dalam video berdurasi 2 menit 43 detik itu, mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku gelisah, tercenung dan terusik dengan putusan MK yang hasilnya meloloskan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres pendamping Capres Prabowo Subianto. 

"Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak. Saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata demi kata. Kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar Majelis Kehormatan MK," ujar  Ganjar melalui rekaman video seperti dilihat fin.co.id dari akun Instagram dan akun X miliknya pada Sabtu, 11 November 2023.

BACA JUGA:


Sidang MKMK dalam dugaan pelanggaran kode etik Hakim MK-Fath Putra Mulya-ANTARA

Ganjar juga mempertanyakan bagaimana pertanggungjawaban kepada negara dan publik atas putusan yang dianggap sebagian masyarakat kontroversial itu. 

"Dari situ saya semakin gelisah dan terusik. Mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara," tanya Ganjar.

Yang membuatnya kembali bertanya adalah mengapa putusan tersebut masih dijadikan landasan hukum dalam bernegara. 

"Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara. Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata. Sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya," terangnya.

BACA JUGA:

Ganjar menyebut dirinya adalah bagian dari masyarakat yang gelisah terhadap demokrasi dan keadilan. 

Menurutnya, sanksi yang diberikan oleh MKMK kepada Anwar Usman (mantan Ketua MK), lanjut Ganjar, adalah bukti MK masih menjunjung tinggi ruh demokrasi.

"Saya berbicara sebagai bagian dari warga. Sebagai bagian dari rakyat yang ikut gelisah melihat demokrasi dan keadilan yang sedang mau dihancurkan. Majelis kehormatan MK menyampaikan keputusannya, Majelis Kehormatan MK telah membuktikan bahwa lembaga tertinggi konstitusi republik ini masih menjunjung tinggi ruh demokrasi. Indonesia kita masih sangat panjang perjalanannya," bebernya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: