Kinerja Keuangan Tumbuh Progresif, Pertegas komitmen Hutama Karya Sebagai BUMN Infrastruktur Terkemuka

Kinerja Keuangan Tumbuh Progresif, Pertegas komitmen Hutama Karya Sebagai BUMN Infrastruktur Terkemuka

Ilustrasi - HK Tower-Istimewa-

FIN.CO.ID – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berhasil melakukan peningkatan kinerja baik dari sisi pertumbuhan kontrak baru maupun penyehatan kinerja keuangan dalam 4 (empat) tahun terakhir. 

Hal ini mempertegas posisi Hutama Karya sebagai pengembang infrastruktur terkemuka Indonesia. Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan yang stabil selama empat tahun terakhir dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 23,6 Triliun. 

Adapun pada Triwulan III tahun 2023 perusahaan meraup laba bersih senilai Rp 34 Miliar atau tumbuh sebesar 203,29% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) masih membukukan rugi Rp -992 Miliar. Mengutip dari Bisnis.com (31/8) lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong penyehatan keuangan BUMN Karya.

“Kami dengan Komisi VI DPR RI sepakat untuk memprioritaskan perbaikan keuangan BUMN Karya ke depan. Adapun proses perbaikan itu disebut membutuhkan waktu selama tiga tahun,” ujar Erick di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/).

BACA JUGA:

Berdasarkan laporan keuangan, hingga Triwulan III tahun 2023, aset Hutama Karya meningkat dimana mencapai nilai sebesar Rp 140,86 Triliun dengan rata-rata pertumbuhan selama 4 tahun sebesar 24,75%. Peningkatan ini menjadikan HK sebagai salah satu dari sepuluh BUMN terbesar saat ini berdasarkan total aset.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa penugasan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan eksponensial baik pada sisi aset maupun ekuitas perusahaan. 

Meski sempat dihadapkan dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang berdampak pada perlambatan di sektor konstruksi baik dari sisi penyelesaian proyek maupun ketersediaan proyek baru, namun Hutama Karya berhasil survive dengan penerapan sejumlah strategi.

“Langkah penyehatan termasuk didalamnya restrukturisasi keuangan melalui penurunan hutang berbunga menjadi salah satu strategi kunci yang kami lakukan, selain perolehan Penyertaan Modal Negara (PMN). Di samping itu, dalam 4 tahun terakhir, kami juga melakukan realignment portofolio bisnis untuk meningkatkan efisiensi, serta melakukan restrukturisasi lainnya yang mencakup perbaikan tata kelola perusahaan, optimalisasi manajemen risiko, dan transformasi teknologi secara berkelanjutan,” ujar Tjahjo.

BACA JUGA:

Lebih lanjut Tjahjo menambahkan bahwa selama tahun 2022 hingga 2023, Hutama Karya juga berhasil merealisasikan kerjasama investasi dua ruas JTTS yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (BakTer) dan Tol Medan – Binjai (MeBi) dengan Indonesia Investment Authority (INA), dengan nilai transaksi Rp 20,55 Triliun.

“Hasil kerjasama investasi ini digunakan untuk menurunkan outstanding pinjaman atas penugasan pengusahaan JTTS hingga 45%. Dengan turunnya outstanding pinjaman tersebut, maka beban keuangan yang ditanggung oleh Hutama Karya akan berkurang, sehingga akan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan untuk tahun ini dan kedepannya,” terang Tjahjo.

Dari sisi ekuitas, dalam 4 tahun terakhir mengalami pertumbuhan hingga 61,11% yang mayoritas berasal dari PMN dengan total nilai kumulatif per Semester I 2023 tercatat sebesar Rp 83,658 Triliun.

Sementara keberhasilan dalam menurunkan utang juga terlihat dari penurunan liabilitas sebesar 7,32% (CAGR 4 Tahun) dan posisi liabilitas perusahaan per Semester I 2023 saat ini tercatat sebesar Rp 54,95 Triliun.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: