Greenpeace Indonesia Apresiasi Penanganan Kebakaran TPA Rawa Kucing Kota Tangerang

Greenpeace Indonesia Apresiasi Penanganan Kebakaran TPA Rawa Kucing Kota Tangerang

Petugas Terlihat Masih Melakukan Pendinginan di TPA Rawa Kucing Tangerang--Rikhi Ferdian Untuk FIN

FIN.CO.ID - Penanganan atas kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang mendapat banyak tanggapan.

Kali ini datang dari Greenpeace Indonesia yang yang mengaku, penanganan kebakaran TPA di Kota Tangerang tergolong cepat.

Dimana sebelumnya, Kemenko Maritim dan Investasi Republik Indonesia pun menyatakan hal serupa. 

Diketahui, penanganan TPA Rawa Kucing memang terus menunjukkan hasil positif. Sejak hari keempat, Senin (23/10) kemarin dan di hari keenam ini, Rabu (25/10/23) sudah tidak terlihat adanya api dan hanya menyisakan gumpalan asap. Yakni, di pintu tiga dan jalur empat sekitar area belakang Komplek Korpri. 

Peneliti Iklim dan Energi, Greenpeace Indonesia, Haflah Leste Distincta mengungkapkan kebakaran TPA yang tengah terjadi dibeberapa kota ditengah musim kemarau, memang menjadi fenomena baru yang tengah dipelajari Greenpeace Indonesia.

“Dengan itu, kejadian TPA Rawa Kucing juga menjadi pantauan kami, sejak hari kejadian. Kalau melihat situasi ini, dengan kondisi yang sudah kondusif, tersisa kepulan asap saya rasa ini luar biasa. Tergolong penanganan yang cukup cepat,” tegas Haflah, melalui sambungan telepon. 

BACA JUGA:

“Kami memantau penanganan dari daerah-daerah lainnya di Indonesia. Dengan apa pun itu penanganannya, Kota Tangerang tergolong cukup cepat,” tambahnya. 

Ia pun menyatakan, cepatnya penanganan saat kejadian ini, harus dilanjutkan dengan cepatnya regulasi atau tindakan-tindakan penanganan lanjutan.

Sehingga, kondisi ini tidak kembali terjadi, dengan kerugian yang lebih banyak lagi. Kejadian ini, perlu menjadi perhatian semua pihak, untuk menghadirkan regulasi terbaik untuk pemulihan lingkungan. 

"Pemerintah perlu mempertimbangkan langkah dan mitigasi atau adaptasi yang lebih ambisius dan strategis. Yakni, melalui kebijakan dan regulasi dalam merespon fenomena yang berkaitan dengan krisis iklim saat ini," katanya

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: