Biadab! Selain Rumah Sakit, Israel Juga Bom Gereja Ortodoks di Gaza
Area di Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrius di Kota Gaza tempat ledakan terjadi. (Ali Jadallah/Anadolu/Getty Images)--
FIN.CO.ID- Israel terus melancarkan serangannya ke warga sipil Palestina di Gaza. Yang terbaru pada Kamis malam 19 Oktober 2023, Israel menargetkan rudal ke Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Saint Porphyrius di Gaza.
Gereja tersebut merupakan gereja tertua di Gaza dan menjadi tempat penampungan para pengungsi.
Sayangnya, Israel tak pandang bulu, setelah hancurkan Rumah Sakit Al Ahli di Gaza hingga tewaskan 500 warga, kini tempat ibadah jadi sasaran bengis negara Zionis tersebut.
"Pembantaian baru yang dilakukan oleh ‘pendudukan’ terhadap ratusan pengungsi di dalam Gereja Ortodoks di Kota Gaza, mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka,” kata Kementerian Dalam Negeri Jalur Gaza, dilansir Kantor Berita Palestina, WAFA, Jumat 20 Oktober 2023.
BACA JUGA:
- Jokowi: Indonesia Kutuk Serangan Israel di Rumah Sakit Gaza
- PBB Tuntut Penyelidikan Serangan Rudal ke RS di Gaza, Amerika Bela Israel
Masjid yang hancur akibat serangan Israel--oposisicerdas.com
"Puluhan warga Kristen terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi mengenaskan, dan banyak warga Palestina masih terjebak di bawah reruntuhan" tulis WAFA.
Di lain sisi, Amerika Serikat sebagai sekutu Israel terus memberikan dukungan kepada negara Yahudi tersebut untuk membela diri dari serangan Hamas.
Presiden Joe Biden dalam kunjungannya ke Tel Eviv menjanjikan dukungan yang teguh terhadap keamanan Israel.
Dia berujar bahwa dunia tidak bisa mengabaikan kemanusiaan warga Palestina yang tidak bersalah di Jalur Gaza yang terkepung.
BACA JUGA:
- Perang Dunia Maya: Serangan Siber Mengguncang Konflik Israel-Hamas
- Brigade al-Qassam Panggil Pemuda Indonesia untuk Jihad Melawan Tentara Israel
Biden membedakan antara warga Palestina biasa dan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza. Menurutnya, warga Palestina tidak berafiliasi dengan Hamas.
Serangan rudal Israel ke Rumah Sakit Al Ahli pada Rabu kemarin, menyebabkan 500 orang meninggal dunia. Sebagian besar di antaranya anak-anak dan wanita.
Namun, Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak yakin serangan itu dilakukan oleh Israel. Dia malah menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok Jihad Islam yang salah sasaran..
.jpeg)
Sumber:
