Hamas Serang Israel 250 Orang Tewas, MUI Harap Jadi Momentum Kemerdekaan Palestina

Hamas Serang Israel 250 Orang Tewas, MUI Harap Jadi Momentum Kemerdekaan Palestina

Tentara Hamas Palestina--

FIN.CO.ID- Majelis Ulama Indonesia (MUI) merespon serangan pasukan Hamas di Palestina yang menyerang Israel hingga tewaskan 250 orang. 

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional​​​​ Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, serangan Hamas itu jadi momentum Palestina untuk raih kemerdekaan dari penjajahan Israel. 

"Banyak momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan," katanya, Minggu 8 Oktober 2023.

Menurut Sudarnoto, peristiwa tersebut juga seharusnya menjadi momentum bagi seluruh faksi Palestina seperti Fatah dan kelompok lainnya untuk bersatu padu mengkonsolidasi diri memperkuat upaya kemerdekaan bangsa Palestina.

"Kami berharap betul setiap momentum untuk kedaulatan dan kemerdekaan Palestina bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap faksi Palestina. Dengan cara ini, maka Israel akan semakin kehabisan waktu dan kekuatannya" katanya. 

Sudarnoto menilai, serangan Hamas ke Israel merupakan reaksi terhadap tindakan sewenang-wenang otoritas Israel yang berlangsung sejak lama dan secara sistemik menghancurkan kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina. 

BACA JUGA:


Rudal Hamas hantam kota-kota Israel--Istimewa

Peristiwa membelah Masjid Al Aqsa disertai dengan berbagai aksi provokatif kelompok Yahudi ekstrem melakukan ibadah di arena Al Aqsa juga menjadi salah satu pemicu serangan Hamas terhadap Israel.

"Ditambah dengan berbagai fakta pengkhianatan terhadap perjanjian yang dilakukan Israel, menggambarkan bahwa Israel memang harus membayar mahal. Serangan terbesar Hamas ini menjadi alat bayar Israel dan Israel tentu saja harus menanggung sendiri," katanya.

Bisa jadi, Israel akan menanggung beban yang lebih berat jika respons Israel dan negara-negara pendukung seperti Amerika dan NATO kontra produktif.

Lebih lanjut Sudarnoto menjelaskan bahwa Amerika dan NATO yang saat ini sedang menanggung bebannya masing-masing sebagai akibat perubahan politik global dan perang Rusia-Ukraina, sebaiknya tidak ikut memutarbalikkan fakta dengan menyatakan Hamas sebagai teroris.

BACA JUGA:

Menurutnya, sikap tersebut justru akan merugikan Amerika dan NATO karena selama ini tidak pernah menyatakan keberaniannya untuk menegaskan bahwa Israel adalah penjajah dan teroris.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: