Pesan Jokowi ke Relawan SAMAWI: Semua Persoalan Selesai Jika Indonesia Bersatu

Pesan Jokowi ke Relawan SAMAWI: Semua Persoalan Selesai Jika Indonesia Bersatu

Presiden Jokowi menghadiri Rapimnas SAMAWI di Istora Senayan Jakarta, Sabtu 7 Oktober 2023-Antara-

FIN.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Rapimnas SAMAWI) di Istora Senayan Jakarta, Sabtu 7 Oktober 2023. 

Dalam sambutannya di hadapan para relawan SAMAWI, Jokowi mengingatkan tantangan yang sedang dan akan dihadapi Indonesia, terutama di sektor pangan. 

Jokowi optimistis, segala persoalan dapat dihadapi dengan baik, jika seluruh elemen bangsa bersatu dan gotong-royong. Ia mencontohkan seperti halnya persoalan Covid-19 yang telah berhasil dihadapi bangsa Indonesia. 

"Saya meyakini dengan persatuan, kerukunan yang kita miliki, menyelesaikan masalah jadi lebih mudah, karena gotong-royong, kerukunan dan persatuan kita," ujar Jokowi dilansir Antara, Sabtu 7 Oktober 2023. 

Jokowi meyakini persatuan dan kerukunan bangsa akan mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi saat ini.

Jokowi mengatakan,  seperti persoalan Covid-19 yang telah berlalu. Meskipun pandemi menyerang sektor kesehatan hingga perekonomian, Indonesia bisa bangkit kembali. 

BACA JUGA:

"Semua negara mengalami dan semua negara merasakan baik urusan kesehatannya maupun urusan ekonominya. Dan banyak yang belum bisa keluar (dari masalah). Kesehatannya bisa selesai tapi ekonominya tidak bisa menyelesaikan," ujarnya.

Selain itu juga perang antara Ukraina dengan Rusia, yang menyebabkan harga pangan naik di hampir semua negara.

Jokowi menekankan Indonesia sendiri mengimpor gandum 11 juta ton, di mana 30 persennya berasal dari Ukraina dan Rusia.

"Jangan tepuk tangan impor 11 juta ton. Karena kita makan mie juga roti dan bahan-bahan lain yang dibuat dari gandum. Karena kita tidak bisa menanam gandum di Indonesia, tumbuh tapi tidak menghasilkan gandum," ujarnya.

Selanjutnya juga terkait panen beras yang terganggu akibat kemarau panjang, dan menyebabkan beberapa negara sudah mulai menghentikan ekspor beras.

"Baru saja India stop ekspor beras akibatnya harga menjadi naik. Diikuti negara lain ikut-ikutan stop. Hati-hati mengenai ini," terangnya.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: