Binus Marmer

Binus Marmer

--

Lalu saya dibawa ke ujung gedung. Ada gym di situ. Besar. Peralatannya cukup lengkap. Ramai. Banyak yang sedang nge-gym. Bersebelahan dengan itu ada  ruang tari atau yoga. 

"Ada perbedaan penampilan mahasiswa antara sebelum dan sesudah Covid," ujar dosen yang membawa saya tur. "Mahasiswi sekarang terlihat lebih atraktif. Seperti ingin lebih tampil," katanyi. "Mungkin pengaruh TikTok dan Instagram. Mereka seperti harus selalu siap tampil di depan kamera," tambahnyi.

Jelaslah bagi saya: Binus University ditugaskan untuk bergerak di segmen atas, sedang Satu University untuk pasar mahasiswa kelas menengah. "Uang kuliah di Satu University memang jauh lebih murah," ujar Dr Reina.

Struktur organisasi Binus University memang sangat khas. Yang tertinggi adalah ketua yayasan. Menjadi CEO University. Di bawahnya ada rektor. Yang sekarang dijabat Dr Nelly SKom MM. 

Di tujuh kampus itu rektornya satu. Tapi di masing-masing tujuh kampus ada jabatan direktur kampus. Itu karena Binus University menganut sistem membuka ''Program Studi di Luar Kampus Utama''. Atau disebut PSLKU. 

Maka ''Jalan Sukses Binus'' terlihat seperti lari maraton. Napasnya panjang. Langkahnya konsisten. Dimulai dari pemanasan: mendirikan lembaga kursus. Yakni kursus Modern Computer Course. Tahun 1974. Berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (1981). Berkembang lagi menjadi Akademi Manajemen, Informatika, dan Komputer (AMIK). Dari akademi berkembang ke sekolah tinggi: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. Baru di tahun 1998, dekat-dekat masa reformasi, berdiri Universitas Bina Nusantara (Binus).

Perjalanannya begitu panjang. Ibarat membangun tembok harus dimulai dari anyaman bambu, menjadi tembok kayu, tembok bata, menjadi tembok semen, dan sekarang menjadi tembok marmer.

Perjalanan Binus ini mengingatkan saya pada Primagama. Lembaga kursus yang berkembang pesat, meluas, dan punya potensi menjadi seperti Binus. Tapi tiba-tiba saja redup dan surup.

Kini Binus mulai dikendalikan generasi ketiga. Yakni para cucu Joseph Wibowo Poespito. Almarhum. Meninggal di usia 82 tahun, 2001. Generasi kedua masih aktif sebagai senior di yayasan. Anak keempat Wibowo, Bernard Gunawan Hadi Poespito, yang kini menjadi ketua yayasan. Praktis ketua yayasan ini menjadi CEO di sebuah perusahaan.

Joseph Wibowo sendiri bermarga Huang (Huang Wan Fu). Ia menerima Anugerah Bintang Gerilya Sultan Yogyakarta dan Anugerah Bintang Veteran. Ia pejuang yang pernah ikut gerilya melawan Belanda.

Nama Bina Nusantara diambil dari rasa nasionalisme Wibowo.

Banyak sekali lembaga pendidikan di grup Binus. Ada Binus International, Binus Graduate Programme, Binus Online Learning, Binus Business School, dan Binus Center - Binus Career. Termasuk ada Institut Kalbis, hasil kerja sama antara Binus dan Kalbe Farma.

Yang juga dibanggakan oleh Binus adalah: predikat internasional dari Amerika. Baru empat universitas yang mendapatkannya: Universitas Gadjah Mada, Binus University, ITB, dan Universitas Indonesia.

Predikat itu disebut AACSB: The Association to Advance Collegiate Schools of Business. Berkantor pusat di Tampa, Florida.

Maka Binus tidak gelisah ketika kementerian pendidikan dan kebudayaan menghapus status ''Unggul'' bagi semua universitas yang pernah mendapatkannya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Lia Ahok

1 hari

James Camino

1 minggu

Seragam Baru

1 minggu

DK Jakarta

1 minggu