Pesan Menag Yaqut: Jangan Pilih Capres yang Pernah Memecah Belah Umat, Siapa ya?

Pesan Menag Yaqut: Jangan Pilih Capres yang Pernah Memecah Belah Umat, Siapa ya?

Menteri Agama yang juga Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas-GP Ansor-Twitter

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat agar tidak memilih calon presiden yang pernah menggunakan agama sebagai alat dalam berpolitik. 

Menag Yaqut meminta masyarakat agar selalu mengecek rekam jejak para calon presiden. Jika pernah menggunakan agama sebagai alat dalam berpolitik, maka dia mengimbau agar tidak dipilih sebagai capres. 

"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," kata Menag Yaqut, dilansir Antara, Senin 4 September 2023. 

Menurut Yaqut, agama itu datang untuk menebar rahmat bagi alam semesta. Untuk itu umat Islam harus menebar Islam yang rahmatan lil'alamin. 

"Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil Islami, tok," ujat Yaqut.

BACA JUGA:

Pilih Pemimpin yang Ideal


Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.--Kemenag

Karena itu pemimpin yang ideal, menurutnya,  harus mampu menjadi rahmat bagi semua golongan.

"Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," tegasnya.

Menag melanjutkan, rekam jejak seorang calon presiden itu penting untuk menjadi tolok ukur bagi masyarakat yang akan memilihnya. 

"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden, dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya," seru Menag.

BACA JUGA:

Ia menyampaikan hal tersebut di Garut, Jawa Barat, dalam rangka menghadiri Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat.

Menag berharap Tarekat Tijaniyah dapat mengambil peran yang lebih besar menjelang tahun politik untuk mendamaikan umat, agar umat bisa tetap tenang, teduh, dan damai meskipun berbeda-beda dalam pilihannya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: