PBNU Kecam Oknum Guru yang Botaki Siswi Gegara tak Pakai Ciput Jilbab: Tidak Diwajibkan Dalam Islam
Ilustrasi/ Siswi berjilbab (getty Image) --
Siswi Dibotaki- Ketua Tanfiziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah mengecam tindakan oknum guru yang membotaki rambut tiga siswinya hanya karena tidak mengenakan ciput atau dalaman jilbab.
Kejadian itu terjadi di Sekolah di SMP Negeri 1 Sidodadi Lamongan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Oknum guru itu mendapati tiga siswi tidak mengenakan ciput, dia kemudian mencukur rambut bagian depan mereka.
"Oknum guru itu sangat tercela, intimidatif tindakannya. Apalagi, pemakaian ciput dalam jilbab sebenarnya tidak diwajibkan dalam agama," kata Gus Fala, dikutip Kamis 31 Agustus 2023.
Menurut Anggota DPR RI ini, meskipun oknum guru itu mungkin bertujuan baik, namun tetap tak dibenarkan gunakan cara-cara yang tidak baik.
BACA JUGA:
- Ini Siswi Kelas 4 SD yang Raih Medali Emas di Kejuaraan Taekwondo Kemenpora
- Bikin Bangga, Dua Siswi MAN 2 Ponorogo Diterima di Delapan Perguruan Tinggi Luar Negeri
Seharusnya, kata Gus Falah, oknum guru itu melakukan cara-cara yang baik dan santun bila ingin siswinya menggunakan ciput dalam berjilbab.
"Seharusnya sang guru mengajak siswinya pada kebaikan dengan cara yang baik dan penuh kesantunan, mauidhatul hasanah. Dalam Islam, tak dibenarkan melakukan amar makruf dengan cara-cara mungkar," katanya seperti dikutip dari Antara.
Oknum Guru Harus Ditindak
Ketua Tanfiziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah--Antara
Gus Falah mendesak negara, terutama pemerintah daerah setempat, untuk menindak oknum guru tersebut.
Ia juga meminta pemda untuk menangani dampak psikologis para siswi korban pembotakan.
BACA JUGA:
- Oklin Fia Berjilbab Tapi Emut Es Krim dengan Gaya Mesum, Ustad Hilmi Murka: Segera Minta Maaf!
- Viral Siswi Jilbab Menari Dansa dengan Siswa, Ini Klarifikasi SMPN 1 Ciawi Bogor
"Saya mengapresiasi Dinas Pendidikan Lamongan yang telah menarik oknum guru itu dari kegiatan mengajar," katanya.
"Pemda juga harus memastikan agar peristiwa semacam ini tak terjadi lagi di seluruh sekolah di Lamongan," kata putra dari ulama NU Ponorogo K.H. Amru Al Mu’tasyim itu.
.jpeg)
Sumber:
