Hamas: Zionis akan Bayar Mahal Jika Membunuh Warga Palestina

Hamas: Zionis akan Bayar Mahal Jika Membunuh Warga Palestina

Pasukan keamanan Israel berjaga saat terlibat bentrok dengan warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur (22/4/2022). (ANTARA/Xinhua/Muammar Awad/aa.)--

Hamas - Ancaman perdana mentei rezin Zionis untuk jembunuh pentolan gerakan Hamas direspons senior biro politik Hamas. 

Hamas memperingatkan bahwa Zionis akan membayar mahal jika mereka membunuh warga Palestina.

DIlansir dari kantor berita IRNA, Salah al-Bardawil mengatakan gerakan Perlawanan Palestina memiliki banyak informasi yang mengancam rezim Israel.

Ketakutan musuh kemungkinan akan membuat mereka mengeluarkan ancaman terhadap para pemimpin Perlawanan Palestina.

Mereka akan menanggung akibatnya apabila menyerang orang-orang Palestina, katanya.

Menurut Salah al-Bardawil, perlawanan Palestina telah memutuskan untuk memperluas dan mengembangkan aktivitas di wilayah pendudukan Tepi Barat.

BACA JUGA:

Mengenai konsekuensi pembunuhan terhadap pejabat tinggi Palestina, katanya, tindakan itu akan mengobarkan perang di kawasan.

Sebelumnya, Pemerintah China menyerukan kepada Israel untuk "berhenti mencaplok" tanah dan sumber daya rakyat Palestina.

"Sejak awal tahun, Israel terus meningkatkan tindakan sepihak untuk menyetujui pembangunan permukiman baru, dan melegalkan permukiman," kata wakil perwakilan tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Geng Shuang kepada Dewan Keamanan PBB, dikutip Kamis 25 Mei 2023.

Geng Shuang menyebutkan hal tersebut saat DK PBB membahas situasi di Timur Tengah, menurut pernyataan oleh perwakilan China untuk PBB tersebut.

Geng mengatakan bahwa aktivitas pemukiman Israel melanggar hukum internasional dan Resolusi DK PBB 2334, seraya menambahkan “Status quo sejarah tempat suci keagamaan di Yerusalem harus dihormati dan dijunjung tinggi.”

BACA JUGA:Nekat! YouTuber Ini Biarkan Pesawatnya Jatuh Demi Konten, Kini Terancam 20 Tahun Penjara

"Kami mendesak Israel untuk segera menghentikan aksinya dan berhenti mencaplok tanah dan sumber daya rakyat Palestina," katanya,

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: