Situs Judi Online Susupi Website Pemerintah, Kemenkominfo Blokir 5.000 Situs Judi Online

Situs Judi Online Susupi Website Pemerintah, Kemenkominfo Blokir 5.000 Situs Judi Online

Tangkapan Layar Website BPKAD Kota Bekasi Diretas jadi Situs Judi Online--

Situs Judi Online - Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan, sejak 2022 lalu pihaknya telah memblokir 5.000 situs judi daring yang menyusupi situs-situs pemerintah.

"Sejak tahun lalu kita sudah memblokir situs-situs judi online (daring) yang menyusup ke situs pemerintah sebanyak 5.000 situs," ujar Usman Kansong. 

Hal tersebut disampaikan Usman Kansong dalam diskusi Polemik Trijaya dengan tema "Darurat Judi Online".

Ia menegaskan, Kemenkominfo akan tereus melakukan penguatan keamanan situs pemerintah melalui langkah-langkah proaktif. 

Selain memblokir ribuan situs judi online pihaknya juga memperingatkan pengendali sistem elektronik publik situs-situs pemerintah untuk meningkatkan keamanan.

Bahkan, Kemenkominfo juga melakukan penetration test, tes penetrasi untuk menemukan kerentanan keamanan sebuah situs, secara rutin.

BACA JUGA:

"Kami menyarankan untuk melakukan penetration test atau tes penetrasi secara rutin supaya kita tahu seberapa handal pertahanan situs kita," kata Usman.

Dalam proses tes penetrasi tersebut, Usman menyarankan agar pengelola situs meminta pendampingan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai lembaga yang berfokus pada keamanan siber. 

BSSN dinilai memiliki keahlian dan pengalaman dalam mengidentifikasi celah keamanan serta memberikan solusi untuk memperkuat pertahanan situs-situs penting tersebut.

Selain itu, kata dia, Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI) yang berada di bawah naungan Kementerian Kominfo juga dapat menjadi mitra dalam upaya penguatan keamanan tersebut.

Usman menambahkan bahwa kemampuan teknis pengelola situs-situs pemerintah, terutama pengelola situs pemerintah daerah, juga perlu ditingkatkan. 

"Jadi, itu kemampuan teknisnya itu yang saya kira memang perlu kita tingkatkan, perlu literasi digital yang lebih teknis," pungkas dia.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: