Rungkad Dua Kali! Pakai Situs Palsu Pelaku Penipuan Sasar Para Penggemar Judi Online

Rungkad Dua Kali! Pakai Situs Palsu Pelaku Penipuan Sasar Para Penggemar Judi Online

Ilustrasi, Judi Online, Ilustrasi oleh Nyoman Suartawan dari Pixabay--

Aksi Penipuan Modus Judi Online --Meski sudah banyak yang diblokir oleh pemerintah, akan tetapi situs judi online atau judi slot masih marak bertebaran di internet.

Saat ini, penyebaran iklan situs permainan judi online juga cukup banyak ditemukan di media sosial (medsos), dengan iming-iming memberikan bonus besar dengan nilai rupiah yang fantastis.

Bahkan, komplotan perjudian daring ini juga kerap mempromosikan situsnya lewat pesan WhatsApp dan SMS kepada masyarakat.

Alih-alih bisa mendapatkan uang banyak, tak sedikit masyarakat yang tergiur untuk bermain judi slot. Meski akhirnya mereka harus terlilit hutang, sebab bonus besar yang dijanjikan tak kunjung didapat.

Banyaknya masyarakat yang kecanduan judi online itu pun dimanfaatkan oleh pelaku penipuan dengan membuat situs palsu.

Seperti yang dialami oleh warga Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, berinisial SA (29), korban penipuan situs palsu judi online.

Ia bercerita, kejadian berawal saat dirinya menerima pesan WhatsApp dari nomor 0819-9510-2438 yang mengaku admin judi online bernama Zona 5000, pada  11 Juli 2023 lalu.

Saat itu, pelaku mengatakan ada saldo sebesar Rp 700 ribu di akun judi slot dengan nama SA. Kata pelaku, akun tersebut sudah setahun tidak dibuka oleh SA lantaran ter-lock atau terkunci.

"Padahal saya juga nggak merasa pernah bikin akun di situs itu. Tapi dia (pelaku) kirim screenshot gambar akun dengan nama dan disitu ada nomor rekening saya juga," ujarnya, Sabtu 26 Agustus 2023. 

Oleh pelaku, SA lalu diminta untuk melakukan deposit ke situs tersebut lewat nomor e-wallet 089673259537 atas nama Heru Saputra, jika ingin membuka akun tersebut.

Dia mengaku sempat ragu dan memilih untuk tak merespon pesan dari pelaku. Akan tetapi, selama berhari-hari pelaku terus menghubunginya dengan dalih uang Rp 700 ribu yang mengendap bisa dicairkan jika akunnya sudah tidak terkunci.

"Yang bikin saya akhirnya percaya itu dia punya identitas saya nomor rekeningnya juga sama," ucapnya.

Pelaku kemudian meminta SA untuk mengirim uang Rp 100 ribu sebagai deposit. Namun, setelah uang ditransfer pelaku mengatakan akun belum bisa dibuka karena proses depositnya tidak terbaca oleh system.

SA pun diminta untuk melakukan deposit kembali sebesar Rp 100 ribu dengan menambahkan kode 123 yang disebut pelaku sebagai kode unik supaya proses deposit bisa terdeteksi system.

"Setelah saya depo lagi pelaku tidak bisa dihubungi dan langsung memblokir WA saya," ujarnya lagi.

Sebelumnya, dia juga sempat membuka situs judi online tersebut dari ponselnya. Secara tampilan, menurutnya, situs tersebut nampak seperti situs-situs judi online pada umumnya.

Namun, dia semakin yakin sudah kena tipu setelah dia mengklik fitur live chat pada situs tersebut yang ternyata tidak bisa diakses.

"Jadi memang pelaku ini membuat situs web seperti situs judi online yang aslinya," imbuhnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: