Diduga Karena Polusi Udara, Puluhan Ribu Jiwa Tercatat Terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Kota Bekasi

Diduga Karena Polusi Udara, Puluhan Ribu Jiwa Tercatat Terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Kota Bekasi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati saat dikonfirmasi mengenai antisipasi kasus Gagal Ginjal Akut-Tuahta Simanjuntak untuk FIN.CO.ID-

Penyakit Pernapasan, Bekasi - Sebanyak 66.172 jiwa tercatat Dinas Kesehatan Kota Bekasi, terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sepanjang tahun 2023.

Berdasarkan keterangan yang fin.co.id dapat, tercatat 10.129 kasus di bulan Januari, 9.198 kasus di bulan Februari, 11.611 kasus di bulan Maret.

Sedangkan pada bulan April tercatat 9.308 kasus, pada bulan Mei 10.296 kasus, pada bulan Juni 8.065 kasus serta pada bulan Juli tercatat 7.565 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (DInkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati menduga, polusi udara di wilayahnya menjadi penyebab meningkatnya penderita ISPA.

“Dalam hal ini, polusi ISPA itu bisa. Juga sekarang itu perubahan iklim juga berpengaruh sebetulnya, jadi banyak faktor yang menyebabkan munculnya kasus-kasus ISPA," ungkap Tanti Rohilawati, Kamis 24 Agustus 2023.

Meski angka ISPA akibat polusi udara di wilayah Kota Bekasi belakanga tengah meningkat, pihaknya memastikan Pemkot Bekasi melalui DInkes masih dapat melakukan penanganan.

BACA JUGA :

Tanti Rohilawati menyampaikan kepada masyarakat Kota Bekasi tidak perlu khawatir, apabila muncul gejala penyakit ISPA dapat langsung mendatangi Puskesmas terdekat dengan tempat tinggal.

"Pasien harus berkunjung ke faskes terdekat dalam hal ini Puskesmas. Nanti kalau memang seandainya ISPA nya perlu penata laksananya lebih lanjut pasti dirujuk ke RS,” jelasnya.

Namun ia tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, serta dianjurkan untuk menggunakan masker karena kondisi polusi udara di Kota Bekasi belakangan sedang buruk.

“Sebetulnya manfaat masker kita ya disarankan juga, karena sebetulnya meski tidak ada COVID, masker itu mengurangi dari pada polusi yang dihirup oleh paru-paru kita semua itu juga bagus. Kita sarankan juga untuk penggunaan masker,” ucapnya.

Sebelumnya, Pemkot Bekasi tengah mengkaji penerapan Work From Home (WFH) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya.

“Ini masih kita lakukan evaluasi ya, sampai sejauh mana kemudian potensi dan reduksi terkait dengan proses mobilisasi, itukan bisa kita lihat,” ungkap Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

Tri Adhianto juga menuturkan, penerapan WHF di Kota Bekasi perlu dirancang sebaik mungkin terutama operasional perangkat daerah mana saja yang harus tetap berjalan di lapangan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tuahta Aldo

Tentang Penulis

Sumber: