News

Sehari Masuk Penjara, Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dilarikan ke Rumah Sakit

fin.co.id - 24/08/2023, 09:54 WIB

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra - Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra dilarikan ke rumah sakit setelah sehari mendekam di penjara.

Para pejabat Thailand menyebut Thaksin Shinawatra dilarikan ke rumah sakit pada Rabu, 23 Agustus 2023.

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra dilarikan ke rumah sakit karena menderita serangan jantung dan tekanan darah tinggi pada malam pertamanya di penjara sekembali dari pengasingannya di luar negeri.

Kondisi terkini miliarder berusia 74 tahun dan pendiri partai Pheu Thai itu masih belum jelas sampai Rabu.

Badan Pemasyarakatan Thailand menyebutkan Thaksin merasakan sesak di dada dan tekanan darah tinggi.

Dia kemudian dirujuk ke rumah sakit polisi Bangkok pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

BACA JUGA:

Mantan PM Thailand Thaksin kembali ke tanah airnya Selasa yang kemudian langsung dikawal masuk penjara.

Peristiwa ini menjadi dramatis dan mencuri perhatian sekutu politiknya, Srettha Thavisin, yang terpilih sebagai perdana menteri baru Thailand lewat pemungutan suara parlemen pada hari yang sama.

Srettha yang dimajukan Partai Pheu Thai, dikukuhkan sebagai perdana menteri setelah mendapatkan dukungan dari pihak kerajaan, kata seorang pejabat parlemen pada Rabu.

Polisi mengungkapkan Thaksin dirawat di rumah sakit karena penjara tidak dapat menjamin perawatan yang tepat untuk dia.

"Penjara sudah menaksir situasi dan mempertimbangkan kekurangan dokter serta peralatan medis untuk bisa merawat pasien itu," kata Asisten Kepala Polisi Nasional Letnan Jenderal Prachuab Wongsuk kepada Reuters.

Mahkamah Agung pada Selasa memastikan Thaksin harus menjalani hukuman delapan tahun penjara setelah divonis bersalah atas dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan.

BACA JUGA:

Thaksin dikawal delapan sipir saat dipindahkan pada malam hari, kata Ayuth Sintoppant, Direktur Jenderal Departemen Pemasyarakatan kepada Reuters.

Admin
Penulis
-->