Alasan Budiman Sudjatmiko Ogah Dukung Ganjar: Indonesia Butuh Pemimpin Strategi

Alasan Budiman Sudjatmiko Ogah Dukung Ganjar: Indonesia Butuh Pemimpin Strategi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko (kanan) usai pertemuan di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). -Fath Putra Mulya-ANTARA

Politikus PDI-Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengungkapkan alasan memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 ketimbang Ganjar Pranowo. 

Budiman mengatakan, Ganjar sosok yang baik, tapi Indonesia butuh pemimpin yang strategi.

"Indonesia butuh pemimpin yang strategic, Pak Ganjar baik, bukan buruk ya tapi Indonesia butuh kepemimpinan yang strategic. Hari ini karena situasi global, Indonesia butuh kepemimpinan yang strategic bukan berarti Pak Ganjar jelek ya," ujar Budiman usai deklarasi gerakan PraBu di Marina Semarang, Jumat 18 Agustus lalu. 

Budiman mengatakan, Indonesia di masa akan datang akan menghadapi berbagai tantangan global, untuk itu diperlukan pemimpin yang strategis. 

"Kita butuh kepemimpinan yang strategic yang mencoba melihat keadaan tentang global dan tantangan roda ekonomi perang segala macam teknologi," katanya. 

BACA JUGA:

"Yang menurut saya membutuhkan kepemimpinan strategic yang menempatkan jangka panjang visi misi sambil menyelesaikan soal kerakyatan," tegas dia.

Budiman juga mengaku siap disanksi oleh PDIP jika dukungannya ke Prabowo Subianto dianggap sebuah kesalahan. 

"Jika ini dianggap kekeliruan, meskipun saya pribadi saya siap katakanlah ada sanksi segala macam. Tapi saya yakin saya tidak punya prasangka buruk kepada PDIP," ungkap dia.

"Dan PDIP Perjuangan punya aturan-aturan kalau seandainya saya disanksi ya bagi saya itu tanggung jawab saya, itu sepenuhnya tanggung jawab Budiman Sudjatmiko," kata Budiman.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partai-nya terbuka menerima siapa pun untuk menjadi kader, termasuk politisi PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko.

BACA JUGA:

Hal itu dikatakan Muzani menjawab pertanyaan wartawan terkait Budiman yang mengaku siap menerima sanksi apa pun dari PDI Perjuangan pasca-mendeklarasikan dukungannya untuk bakal calon presiden Prabowo Subianto.

"Gerindra partai terbuka, bisa menerima siapa pun," kata Muzani ditemui usai agenda pertemuannya dengan Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Sabtu 19 Agustus 2023.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: