SMF Siap Lakukan Sekuritisasi Aset, Lanjutkan Tren Positif EBAS-SP

SMF Siap Lakukan Sekuritisasi Aset, Lanjutkan Tren Positif EBAS-SP

Ilustrasi - Gedung Grha SMF Jakarta-Istimewa-

SMF - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sedang berproses mengeksekusi sekuritisasi aset untuk mendukung penciptaan ekosistem pembiayaan sektor perumahan yang murah dan mudah.

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo mengatakan dalam waktu dekat proses sekuritisasi ini akan segera diluncurkan ke publik sebagai kelanjutan dari kesuksesan perseroan dalam penerbitan Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS -SP) pertama yang diluncurkan pada 19 Juni 2023 lalu.

"Untuk sekuritisasi, mohon doanya kita sedang berproses satu lagi transaksi, kalau sudah hampir selesai dan konfirm nanti akan kami sampaikan lagi," ujar Heliantopo dalam konferensi pers di Desa Ramang-Ramang, Desa Salanrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat 11 Agustus 2023. 

Sebagai informasi, hingga Juni 2023 SMF telah sukses memfasilitasi sekuritisasi dengan nilai mencapai Rp325 miliar yang bekerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). 

Melalui EBAS-SP syariah pertama di Indonesia ini diharapkan bisa mendorong inklusi pasar keuangan dan pasar modal syariah di Indonesia.

"Ini juga diharapkan bisa mendukung pertumbuhan pasar pembiayaan perumahan di Indonesia untuk mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat," tuturnya.

BACA JUGA:

Hingga saat ini, SMF telah melakukan penerbitan EBA dengan aset dasar tagihan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) sebanyak 16 kali transaksi dengan total dana yang terkumpul dari pasar modal sebesar Rp13,61 triliun.

Dana ini kemudian disalurkan kepada masyarakat agar dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau. EBA yang diterbitkan oleh SMF telah teruji dan sanggup bertahan di tengah pandemi dengan rating idAAA.

Hasil sekuritisasi aset dan penyaluran pembiayaan dan pembelian KPR sebesar Rp81,02 triliun, per Juni 2023, SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sebesar Rp94,63 triliun untuk membiayai 1,87 juta debitur.

Sementara itu terkait dengan penerbitan surat utang, sejak tahun 2009 hingga Juni 2023, perseroan telah melakukan menerbitkan sebanyak 52 kali dengan total Rp52,4 triliun. 

Jumlah ini terdiri dari 39 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk Mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp47,63 triliun.

"Kemudian 12 kali Medium Term Notes (Penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun dan satu kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar," pungkasnya. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: