HOAKS! Polisi Berbahasa Cina Dipersiapkan di IKN

HOAKS! Polisi Berbahasa Cina Dipersiapkan di IKN

ilustrasi hoaks--

Hoaks Polisi Berbahasa Cina - Divisi Humas Polri memastikan video angota polisi sedang belajar bahasa cina yang beredar di media sosial, merupakan video hoaks.

Video tersebut beredar di aplikasi Snack Video yang diunggah oleh akun @Riuwandira818 dengan narasi: “SUDAH DIPERSIAPKAN POLISI BERBAHASA CINA DI IBU KOTA NUSANTARA (IKN)”.

Nampak dalam video tersebut, seorang anggota polisi dipersilahkan berdiri dan menyampaikan sesuatu dengan berbahasa Cina. 

Melalui media sosial, Divisi Humas Polri mengatatakan, video tersebut diambil saat pendidikan bahasa Mandarin di Sebasa Lemdiklat Polri

"Divisi Humas Polri memastikan video tersebut adalah HOAKS, faktanya Polisi tersebut sedang Pendidikan Pengembangan (dikbang) di Sebasa Lemdiklat Polri mengambil kelas bahasa Mandarin," jalasnya. 

BACA JUGA:

Polri menjelaskan bahwa Sebasa Lemdiklat Polri mengajarkan bahasa mandarin untuk anggota Polri guna tugas operasionalnya.

"Diketahui Sebasa Lemdiklat Polri mengajarkan bahasa asing kepada seluruh anggota Polri dalam mendukung tugas operasional yang berkaitan dengan penggunaan bahasa asing," katanya.

Sekedar informasi, jika Anda menemukan informasi hoaks di media sosial, Anda bisa membuat laporan secara online di Kementran Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui form email [email protected]

Caranya cukup dengan mengirimkan tangkapan layar (screen capture) disertai url link informasi hoaks yang beredar. Apabila sudah dikirim, Kominfo akan melakukan verifikasi untuk kebenaran beritanya.

Kiriman aduan segera diproses setelah melalui verifikasi. Kerahasiaan pelapor dijamin dan aduan konten dapat dilihat di laman web trustpositif.kominfo.go.id. 

BACA JUGA:

Laporan database Trust+Positif sampai dengan 2016 mencatat konten negatif yang diblokir sebesar 773.339. 

Masyarakat juga diimbau untuk memperhatikan konten yang tergolong konten negatif antara lain, pornografi, SARA, penipuan atau perdagangan ilegal, narkoba, perjudian dan radikalisme. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: