Mahasiswa UIN Solo Dipaksa Daftar Pinjol- Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Solo jadi sorotan di media sosial lantaran memaksa mahasiswa baru melakukan pandaftaran di aplikasi pinjaman online (pinjol).
Mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 ini, dipaksa oleh Dewan Mahasiswa (Dema) untuk melakukan pendaftaran di Aplikasi Pinjol dengan menggunakan identitas asli seperti KTP.
Adapun aplikasi pinjol itu merupakan sponsor dalam kegiatan PBAK 2023 di Kampus tersebut. Aplikasi Pinjol tersebut bernama Akulaku.
Kabar itu sempat mencuat melalui video di Tiktok dengan akun @panjiparya yang mengaku sebagai alumni kampus tersebut.
Ia ikut berkomentar perihal dugaan mahasiswa baru UIN Solo yang diminta mendaftar aplikasi tersebut oleh Dema.
BACA JUGA:
- Buruan Daftar! Polteknaker Buka Penerimaan Mahasiswa Baru 2023/2024, Ini Link-nya
- Daftar Terbaru Pinjol Resmi OJK 2023, Jangan Lagi Terjebak dengan yang Ilegal
Menanggapi itu, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof. Mudhofir mengatakan, pihak kampus tidak tahu menahu. Dia menyebut bahwa itu merupakan kegiatan kemahasiswaan.
"Ini perlu diluruskan ya, kampus tidak tahu-menahu. Ini kegiatan mahasiswa yang tidak dilaporkan," katanya di Solo, Senin 7 Agustus 2023.
Ia mengatakan akan mempelajari terlebih dahulu terkait kegiatan tersebut dan jika ditemukan ada pelanggaran maka akan ada tindakan lebih tegas.
Meski demikian, pihaknya belum mau menjelaskan terkait sanksi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang diketahui melakukan pelanggaran.
"Nanti akan ada Dewan Kode Etik, termasuk terkait mencari sponsorship itu," ujarnya.
BACA JUGA:
- 5 Rekomendasi Pinjol Bunga Rendah OJK, Solusi Tepat saat Butuh Uang Mendadak
- Ternyata Diam-Diam Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Telah Resmi Diumumkan, Begini Cara Mengetahuinya
Usai viral dan mendapat respon dari rektor, Dewan Mahasiswa akhirnya membatalkan kerjasama dengan pihak aplikasi pinjol tersebut.
"Berdasarkan Surat Pernyataan Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, maka Dewan Eksekutif Mahasiswa menyatakan bahwa segala bentuk kerjasama yang berpotensi merugikan telah secara resmi dibatalkan," katanya.
Dema juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi di media sosial atas adanya sponsor pinjol tersebut.
