Kudeta Niger Ternyata Bukan Pertama Kali, Mengalami Berbagai Kudeta Sejak Merdeka dari Prancis pada 1960

Kudeta Niger Ternyata Bukan Pertama Kali, Mengalami Berbagai Kudeta Sejak Merdeka dari Prancis pada 1960

ilustrasi: Satu pasukan khusus AS menunjukkan bagaimana cara menangkap seorang tersangka, saat pelatihan untuk militer Afrika, di Diffa, Niger. -(ANTARA/Reuters)-

Kudeta Niger - Tentara Niger muncul di televisi nasional Rabu malam lalu untuk mengumumkan kudeta terhadap Presiden Mohamed Bazoum.

Tentara yang melakuka kudeta Niger menyebut diri Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air (CLSP.

Mereka membacakan pernyataan kudeta Niger dalam video yang sudah direkam dan kemudian ditayangkan dalam televisi pemerintah ORTN.

Bazoum digulingkan dan konstitusi dibekukan karena situasi keamanan yang memburuk dan krisis sosial ekonomi yang dialami negara itu, kata Kolonel Mayor Amadou Abdramane.

Dia mengatakan jam malam diberlakukan antara pukul 10 malam hingga 5 pagi, sedangkan semua perbatasan ditutup.

Presiden Bazoum ditahan Rabu pagi hari oleh unsur pasukan pengamanan presiden (Paspampres).

BACA JUGA:

Rakyat kemudian turun ke jalan untuk mencegah kudeta dan menyerukan agar Bazoum dibebaskan.

Jenderal Omar Tchiani, yang menjabat kepala pasukan pengamanan presiden selama sekitar 10 tahun, diduga berada di balik kudeta itu.

Bazoum diduga ingin memberhentikan Tchiani, yang memegang jabatan yang sama di bawah presiden sebelumnya, Mahamadou Issoufou.

“Sebuah percobaan kudeta sedang berlangsung di Niger. Aksi segelintir perwira ini berusaha mempertanyakan kemerdekaan kita yang dperoleh susah payah, demokrasi kita, dan kemajuan yang dicapai," kata Hassoumi Massoudou, perdana menteri sementara pemerintahan Bazoum, Kamis pagi waktu setempat dalam Twitter.

"Petualangan yang bertujuan menciptakan kehancuran ini pasti gagal karena akan menghadapi protes dari kekuatan demokrasi dan kemajuan di seluruh penjuru Niger," sambung dia.

Massoudou menyeru "semua demokrat, semua patriot, menaklukkan petualangan yang membuat negara kita dalam bahaya ini. Hidup demokrasi, hidup Niger."

Uni Afrika, Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Prancis mengutuk tindakan militer melakukan kudeta Niger.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: