821 Unit Sarhunta Selesai Digarap Kementerian PUPR, Kawasan Borobudur Siap Sambut Kunjungan Wisatawan

821 Unit Sarhunta Selesai Digarap Kementerian PUPR, Kawasan Borobudur Siap Sambut Kunjungan Wisatawan

Bangunan Sarhunta berupa Homestay yang dibangun BP2P Jawa III, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR di kawasan Candi Pawon, Magelang, Jawa Tengah-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

Kementerian PUPR - Sebanyak 821 unit Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di kawasan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur telah selesai dibenahi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Pembenahan 821 unit Sarhunta itu dilakukan oleh Ditjen Perumahan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III, yang dimulai sejak 2020 lalu dan selesai pada 2021 lalu. 

Kepala BP2P Jawa III Salahudin Rasyidi menjelaskan, pembangunan Sarhunta dimulai pada tahun 2019 sebagai penyusunan konsep awal dan mulai konstruksi pada tahun 2020. 

Total ada 821 unit Sarhunta di kawasan Borobudur yang terbagi menjadi bantuan perbaikan rumah untuk fungsi usaha dan fungsi non-usaha dengan nilai total Rp 58,2 miliar. 

Sebanyak 439 unit rumah mendapatkan bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha dengan bantuan maksimal Rp 35 juta per unit rumah. 

Kemudian 382 unit rumah mendapatkan bantuan untuk fungsi usaha, baik sebagai Sarhunta atau homestay, kafe, maupun galeri seni kerajinan. 

BACA JUGA:

"Rumah usaha untuk galeri Rp 50 jutaan, tapi homestay ada yang Rp 100 juta-Rp 115 juta, termasuk furnitur sudah kita bantu," ujar Salahudin, dalam paparannya di agenda Presstour Forum Sahabat Infrastruktur PUPR di kawasan Candi Pawon, Jumat 7 Juli 2023. 


Kepala BP2P Jawa III Salahudin Rasyidi, saat menjelaskan mengenai Sarhunta di kawasan Candi Pawon Magelang, Jumat 7 Juli 2023-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

Salahudin menjelaskan, ruang lingkup bantuan Sarhunta dari Kementerian PUPR yakni mulai dari desain engineering, pembiayaan hingga pelaksanaan pembangunan dan pendataan Sarhunta. 

Bahkan, kata Salahudin, setelah Sarhunta siap, para pengelolanya juga mendapatkan pelatihan usaha dengan bekerjasama dengan dinas terkait. 

"Masyarakat ini tidak semuanya punya pengalaman di bidang itu (pelayanan), sementara bisnis pariwisata nggak mudah," ujar Salahudin.

Salahudin juga memastikan, Sarhunta yang dibangun serta kawasan yang ditata tersebut, mengikuti standar yang telah ditentukan, termasuk juga mengedepankan kearifan lokal sebagai ciri khas bangunan. 

"Semuanya bangunan standar, di atas ada kalpataru, di depan ada gentong, semua desain kita siapkan," tuturnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: