Banyak Dinyinyir, Prabowo Subianto Ungkap Kondisi 12 Pesawat Tempur Mirage 2000-5 yang Dibeli Indonesia

Banyak Dinyinyir, Prabowo Subianto Ungkap Kondisi 12 Pesawat Tempur Mirage 2000-5 yang Dibeli Indonesia

Pesawat Mirage 2000-5-Dassault-airspace-review.com

Pesawat Mirage 2000-5 - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkap kondisi 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 yang baru dibeli Indonesia.

Diungkapkannya, 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 buatan Prancis Dassault Aviation dibeli Indonesia dari Qatar.

Meski demikian, kondisi 12 pesawat Mirage 2000-5 masih prima. Sebab jam terbang (flying hours) 12 unit pesawat tersebut baru 30 persen.

Dengan demikian, jam terbang 12 unit Mirage 2000-5 yang dibeli Indonesia masih tersisa 70 persen atau masih cukup prima.

“Sebetulnya, jam terbangnya masih lama. Jadi, Mirage 2000-5 ini masih punya usia pakai ya kira-kira 15 tahun lagi, karena baru dipakai kurang lebih 30 persen flying hours,” katanya di Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.

Dijelaskan Prabowo Subianto, pembelian 12 unit Mirage 2000-5 dari Qatar merupakan upaya memastikan kesiapan tempur TNI AU.

BACA JUGA:

Sebab beberapa pesawat tempur milik TNI AU masuk peremajaan (refurbishment), pemeliharaan dan perbaikan (overhaul/repair).

Sementara itu, pesawat tempur baru yang dibeli Indonesia dari perusahaan Prancis Dassault Aviation, yaitu Dassault Rafale baru akan tiba di Indonesia sekitar 36 bulan mendatang atau sekitar 2026.

Sedangkan untuk operasional masih harus menunggu sampai kurang lebih 48 bulan atau sekitar 2027.

“Itu lah maksudnya kita mencari pesawat fighter (tempur) interim yang bisa segera kita gunakan. Dan memang, tentunya pesawat Mirage 2000-5 tidak sama kecanggihan dan modernnya dengan Rafale. Ini Rafale kan teknologi terakhir, tetapi (Rafale dan Mirage) sama-sama buatan Dassault,” kata Menhan RI.

Dia pun menerima penjelasan penggunaan Mirage 2000-5 merupakan bagian dari adaptasi mengoperasikan Rafale, yang keduanya sama-sama teknologi dari Prancis.

“Jadi, (Mirage) itu kita pakai. Satu, untuk kekuatan deterrent, untuk interim, sekaligus untuk membiasakan penerbang-penerbang kita dengan teknologi Prancis,” kata Prabowo.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: