Hati-Hati Alokasikan Anggaran untuk Teknologi Artificial Intelligence

Hati-Hati Alokasikan Anggaran untuk Teknologi Artificial Intelligence

Tentang Artificial Intilligence atau kecerdasan buatan--www.istockphoto.com

Hati-Hati Alokasikan Anggaran untuk Teknologi Artificial Intelligence - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan belakangan sudah banyak dimanfaatkan pemerintah.

Meski demikian, dibutuhkan kehati-hatian dalam memanfaatkan artificial intelligence terutama terkait anggarannya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Justin Adrian berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hati-hati menganggarkan pengadaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) guna mengurai kemacetan.

Dikatakannya, pengadaan teknologi AI jangan sampai berlebih seperti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang belanja barang dan jasa tahun 2021.

BACA JUGA:

"Segala pengadaan di DKI Jakarta jangan sampai kemahalan. Selain kemahalan jangan sampai kelebihan bayar juga sampai ada temuan BPK," katanya, Rabu, 5 Juli 2023.

Dijelaskannya, pembayaran anggaran yang berlebih dapat merugikan warga lantaran berpotensi membuang uang rakyat.

Selain itu, kelebihan pembayaran berpotensi menimbulkan dugaan adanya penyelewengan anggaran daerah.

Selain masalah anggaran, Justin juga mengkritisi efektivitas penggunaan teknologi AI dalam mengurangi kemacetan.

BACA JUGA:

Menurut dia, kemacetan di DKI Jakarta tidak berkurang sama sekali sejak teknologi AI diterapkan pada April 2023.

Seharusnya, Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba penerapan teknologi AI terlebih dahulu.

Setelah dilakukan uji coba, barulah pemprov melakukan evaluasi untuk menentukan layak atau tidaknya teknologi tersebut diterapkan di DKI Jakarta.

"Jadi sistem ini jangan hanya diadakan, tapi 'output' tidak jelas sehingga jadi pengeluaran sia-sia," kata dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: