News

Keren, Satelit Satria 1 Milik Indonesia Berhasil Diluncurkan dari Florida AS, Internet bakal Semakin Lancar!

fin.co.id - 19/06/2023, 10:52 WIB

Ilustrasi satelit

Satelit Indonesia Berhasil Diluncurkan dari Florida AS -  Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, satelit milik Indonesia telah berhasil diluncurkan pada Senin 19 Juni 2023 pukul 05.21 WIB atau Minggu 18 Juni pukul 18.21 waktu Florida Amerika Serikat. 

Satelit milik Indonesia itu beranama Satelit Republik Indonesia 1 atau Satria 1 yang merupakan satelit internet pertama milik Indonesia.

"Kita bersyukur Alhamdulillah bahwa satelit Republik Indonesia 1 atau Satria 1 sudah sukses luncurkan pada pukul 18.21 waktu Florida Amerika Serikat atau jam 5 Waktu Indonesia Barat tadi pagi ini adalah satelit internet pertama milik Indonesia," ujar Mahfud MD, Senin 19 Juni 2023. 

Mahfud MD mengatakan, satelit Satria 1 diluncurkan oleh roket Falcon 9 milik Space X dari landasan Cape Canaveral, Florida, AS.

BACA JUGA:

Kata Mahfud, Satelit Satria 1 akan berfungsi untuk meratakan akses internet di sejumlah wilayah di Indonesia terutama wilayah terpencil dan terluar.

"Fungsi Satria 1 ini adalah untuk meratakan akses internet terutama untuk keperluan pendidikan kesehatan layanan masyarakat untuk TNI untuk Polri di seluruh wilayah tanah air khususnya di daerah tertinggal," ujar Mahfud.

Mahfud MD juga menjelaskan bahwa satelit ini tidak ada kaitanya denga proyek BTS 45 oleh Kemenkominfo yang saat ini sedang ditangani Kejaksaan Agung.

"Saya tegaskan tidak ada hubungannya dengan kasus BTS 4G karena ini merupakan proyek tersendiri untuk memberikan layanan publik di daerah tertinggal terdepan yang terkecil terutama itu tadi itu sekolah rumah sakit untuk kantor-kantor pemerintah di tempat terpencil di daerah terpencil, ujar Mahfud MD. 

Satelit ini dibangun oleh Satelit Nusantara 3 dan dirakit Thales Alenia Space (TAS) di Prancis memakai platform SpaceBus NEO.

Biaya investasi pembuatan Satria-1 telah membengkak, awalnya US$450 juta (sekitar Rp6,6 triliun) menjadi US$540 juta (sekitar Rp8 triliun). (*)

 

Admin
Penulis
-->