Tifatul Sembiring Gelar Polling - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring menggelar polling atau jejak pendapat terkait Calon Presiden (capres) 2024 melalui akun Twitter-nya @tifsembiring.
Polling capres yang dibuat Tifatu Sembiring berlangus 24 jam pada tanggal 23 Mei 2023. Dalam polling itu terdapat empat capres. masing-masing yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Arlangga Hartarto.
"Dari pada puyeng ngikutin lembaga-lembaga survey ‘wanipiro’ tentang capres2024 ini, coba kita buka polling independent via twitter. Monggo tweeps budiman, pilih capres anda sbb: Waktunya 24 jam saja." tulis Tifatul dalam keterangan polling itu.
Polling tersebut diikuti oleh 20.366 netizen. Hasilnya, Anies Baswedan unggul jauh dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Anies Baswedan unggul dengan perolehan 81.9 persen suara. Disusul Ganjar Pranowo dengan 8,7 persen suara, berikutnya Prabowo Subianto dengan 7,8 pesen dan Airlangga Hartartao dipilih sebanyak 1,6 persen.
"Hasil polling independent via twitter tgl 23/05/23 ini yang berlangsung selama 24 jam penuh, semua pembaca twitter bebas memilih, dan hasilnya jelas. TAPI sebagian pendukung yg jagoannya kalah polling, malah mencak2. Fahami polling sebagai polling, dan survey sebagai survey," tulis Tifatul Sembiring.
Polling di Twitter Tifatul Sembiring--
BACA JUGA:
- Basuki Ogah Jadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024: Saya Ambil yang Lain
- Jokowi Disebut Sedang Berupaya Jegal Anies Baswedan di Pilpres, DPR RI Didesak Proses Pemakzulan
Polling Twitter Bisa Jadi Rujukan yang Kurat?
Untuk diketahui bahwa hasi polling di Twitter tidak dapat dianggap sebagai rujukan yang akurat atau representatif untuk menentukan pemenang pilpres. Meskipun Twitter dapat memberikan pandangan umum tentang preferensi atau opini sebagian penggunanya, polling di media sosial seperti Twitter memiliki beberapa keterbatasan yang signifikan.
Pertama, pengguna Twitter tidak mewakili seluruh populasi. Partisipasi di Twitter cenderung dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, latar belakang sosial-ekonomi, dan minat tertentu.
Hal ini dapat menyebabkan bias dalam sampel pengguna Twitter dan tidak mewakili keseluruhan populasi pemilih.
BACA JUGA:
- Rakernas Golkar Penegasan Airlangga Hartarto Sebagai Capres di Pilpres 2024
- Pemerintah Dituduh Jegal Capres, Mahfud MD Gerah: Tolong Anies Dijaga agar Tetap Dapat Tiket Pilpres 2024
Kedua, pengguna Twitter tidak selalu mewakili orang yang benar-benar akan memilih dalam pemilihan umum.
Banyak faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih dalam pilpres, termasuk akses ke media sosial, keterlibatan politik, dan faktor-faktor lain yang mungkin tidak terwakili dalam polling di Twitter.