Kodok Pasuruan

Kodok Pasuruan

Permainan kapal dari sarung di Elingpiade yang digelar Dahlan Iskan bersama Harian Disway dan kampung Lali Gadget di Pasuruan, Minggu, 28 Mei 2023.-disway.id-


Gus Ipul bersama para pejabat Pemkot Pasuruan dan Dahlan Iskan membuka Elingpiade dengan memainkan kitiran.-disway.id-

BACA JUGA:Desember Emas

Irfandi pendiri gerakan "Lali Gadget". Asal Mojokerto. Ia mendirikan kampung mainan di desanya.

Tujuannya: agar anak bisa meninggalkan gadget biar pun sesaat.

Di Kampung Lali Gadget itu disediakan banyak mainan tradisional. Juga diajari cara bermain. Lali artinya lupa. Saya pun sudah banyak yang lupa permainan masa kecil.

Misalnya ketika para siswa di Pasuruan itu diminta membuat lingkaran-lingkaran kecil. Satu lingkaran lima siswa. Mereka lalu diminta menghadap ke luar lingkaran. Lima siswa itu diminta mengaitkan kaki-kaki mereka yang ditekuk ke belakang. Lalu, dengan satu kaki, mereka berloncat-loncat sambil melakukan gerakan berputar.

BACA JUGA:Buka Tutup

Serunya bukan main. Penuh gelak tawa. Penuh kebersamaan. Kalau mereka egois lingkaran itu bubar. Kalah. 

Gadget membuat anak individualis. Mainan lama ini membuat anak bekerja sama.

Sekolah yang mengirim grup dolanan ke Elingpiade diwajibkan membawa sarung.

Ada 12 permainan yang menggunakan sarung. Salah satunya tidak pernah saya lakukan di masa kecil: sarung sebagai kapal. Dengan sarung itu mereka seolah sedang di atas sebuah kapal. Lalu berlomba mencapai finis dengan berjalan seolah sedang terayun ombak. Mungkin ini asalnya dari anak-anak di daerah pesisir. Saya dari pedalaman. Kali pertama melihat laut setelah tamat Aliyah (SMA). Sekali melihat langsung mengarunginya: merantau ke Samarinda.

BACA JUGA:Guo Borgol

Lalu Elingpiade ini mengingatkan saya ke "kodok sarung" tadi. Nama permainannya estafet kodok. Sudah 60 tahun saya tidak melihat permainan ini. 

Tapi begitu melihat mereka mengubah sarung menjadi kodok, saya pun langsung bisa melakukannya: sarung dihampar di lantai, digulung dari dua sisinya. Gulungan dari kiri dan kanan bertemu di tengah. Lalu dilipat dua. Empat buncu sarung pun ditarik. Jadilah kodok-kodokan. Semacam kodok yang besar berkaki empat.

Zaman itu bentuk tersebut seperti kodok beneran: dalam imajinasi. Imaji anak-anak memang harus dibangun. Agar bisa memiliki kemampuan membayangkan apa saja. Termasuk membayangkan masa depan mereka.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Inisial B

4 hari

Masa Depan

1 minggu

Jaga Hati

1 minggu

Politik Hati

1 minggu

Emas Bodoh

2 minggu