Di Forum Internasional, Prabowo Minta PBB Gelar Referendum di Wilayah Sengketa Rusia-Ukraina

Di Forum Internasional, Prabowo Minta PBB Gelar Referendum di Wilayah Sengketa Rusia-Ukraina

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat berbicara dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023).--

Prabowo Minta PBB Gelar Referendum Rusia-Ukraina - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengusulkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar referendum di wilayah-wilayah yang menjadi sengketa menyusul invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.

Prabowo mengatakan, PBB perlu mengatur dan melaksanakan referendum di wilayah-wilayah sengketa untuk memastikan secara obyektif keinginan mayoritas penduduk di berbagai wilayah sengketa tersebut.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat berbicara dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu 3 Juni 2023. 

Pelaksanaan referendum menjadi saran pemungkas yang disampaikan Prabowo sebagai upaya penyelesaian konflik yang sudah berlangsung cukup lama tersebut. 

BACA JUGA:Prabowo Usul Gencatan Senjata Rusia-Ukraina, Indonesia Jadi Negara Pertama Menjadi Pasukan Penjaga Perdamaian

Pertama, Prabowo menyarankan agar Rusia dan Ukraina melakukan gencatan senjata serta penghentian kekerasan di antara kedua pihak berkonflik.

Kemudian, lanjutnya, baik Rusia maupun Ukraina perlu menarik mundur pasukan masing-masing sejauh 15 kilometer dari posisi sebelumnya untuk menciptakan zona demiliterisasi.

Prabowo juga menyarankan PBB membentuk dan menerjunkan pasukan pemantau perdamaian di sepanjang zona demiliterisasi yang sebelumnya disepakati.

"Saya ingin menegaskan bahwa Indonesia siap untuk berkontribusi lewat pemantau militer maupun pasukan yang bergabung dalam pasukan pemantau perdamaian PBB," jelasnya.

BACA JUGA:Bertemu Lagi dengan Zelenskyy, Jokowi: Indonesia Siap Jembatani Perdamaian Rusia-Ukraina

Prabowo meyakini bahwa langkah-langkah itu sudah terbukti sukses menghentikan Perang Korea lewat kesepakatan Zona Demilitarisasi Korea. 

Meskipun demikian, dia mengakui bahwa konflik di Semenanjung Korea antara Korea Selatan dan Korea Utara masih berlangsung hingga saat ini.

"Tapi, setidaknya selama lima dasawarsa terakhir kita bisa melihat bentuk-bentuk perdamaian, ketimbang penghancuran massal dan pembunuhan terhadap mereka yang tak berdosa," katanya.

Oleh karena itu, Prabowo menegaskan bahwa kini bukan lagi saatnya mencari siapa yang salah dalam konflik yang terjadi di Ukraina. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: