Asyik! Pemerintah Bakal Turunkan Tarif Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar, Ini Daftarnya

Asyik! Pemerintah Bakal Turunkan Tarif Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar, Ini Daftarnya

Ilustrasi - IMF: Tingginya harga komoditas di Asia berpotensi picu inflasi dunia-Photo by Pavel Danilyuk -Pexels

Asyik! Pemerintah Bakal Turunkan Tarif Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar, Ini Daftarnya

Pemerintah menargetkan angka inflasi nasional di bawah 4 persen melalui rencana penurunan tarif komoditas penyumbang inflasi terbesar. 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah menyebut, data terbaru inflasi Indonesia berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per 2 Mei 2023 sebesar 4,33 persen (y-o-y).

Mendagri merinci, penyumbang inflasi terbesar berada di sektor transportasi dengan angka sebesar 11,96 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 1,45 persen. 

Kemudian disusul sektor makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang inflasi sebesar 4,58 persen dengan andil inflasi 1,20 persen. 

BACA JUGA:Sepak Terjang Dokter Gigi di Bali Aborsi 1.338 Wanita, Pasang Tarif Rp3,8 Juta dan Sudah Dua Kali Dipenjara

Sektor berikutnya yang menyumbang inflasi tinggi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi 2,53 persen dengan andil inflasi 0,49 persen.

“Transportasi, tiket udara, itu diatur oleh pemerintah pusat terutama. Oleh karena itu, ini perlu langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk mengatur agar tiket kargo udara itu bisa diturunkan,” kata Tito, Senin 15 Mei 2023. 

Dirinya menjelaskan, ketika tarif transportasi udara bisa diturunkan menjadi 1 persen dari 1,45 persen, maka inflasi ke depan bisa turun di angka sekitar 3,9 atau 3,8 persen. 

Pihaknya juga telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo mengenai persoalan tersebut, sebab hal itu memberi dampak kepada pemerintah daerah (Pemda) yang kesulitan dengan naiknya harga tiket pesawat atau kargo udara.

BACA JUGA:300 Pasangan di Jawa Barat Ikuti Nikah Massal Gratis di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi

“Nah ini harus dilakukan oleh pemerintah pusat nomor satu, dan Beliau (Presiden) akan pimpin rapat Minggu ini dengan semua stakeholder yang berhubungan dengan transportasi udara ini, dengan target menurunkan harganya,” ujar dia.

Tito mengungkap ada dua problem yang berkaitan dengan kenaikan tarif transportasi. 

Pertama, harga avtur yang tinggi di tanah air bahkan melebihi harga avtur di Singapura. Kedua, berkaitan dengan demand penerbangan yang tinggi khususnya pada saat Hari Raya Idulfitri. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: