Bisul Rusak

Bisul Rusak

Presiden Jokowi kunjungi jalan rusak di Lampung-Ist-

Si pengunggah sendiri kini juga gelisah. Ia sendiri pasti aman. Ia tinggal di Australia. Jadi mahasiswa di sana. Tapi ia mendengar orang tuanya lagi tertekan. Anak mana yang tenang kalau orang tuanya terancam.

Nama anak ini: Bima Yudho Saputro. Ganteng. Rambut ikal. Kulit bersih. Saya gagal mendapat jawaban dari HP-nya. Dari medsos saya tahu ia sudah berencana untuk mencari visa khusus: yang bisa menjamin keamanannya di Australia. Ia juga lagi berpikir, kalau memang terancam, akan pindah menjadi warga negara Australia.

Rasanya itu tidak perlu. Tidak akan sejauh itu. Kemarin-kemarin mungkin memang sangat tegang. Tapi semua ketegangan di Lampung itu sudah mencapai puncaknya. Bahkan sudah meledak. Ledakannya terjadi Jumat lalu: ketika Presiden Jokowi ke Lampung. Ibarat bisul yang membesar, mengencang, dan memerah, kini bisul itu sudah meletus. Semua laharnya sudah habis dimuntahkan. Setelah itu bisulnya, mestinya, akan kempes sendiri.

Kecuali masih ada dendam.

Seharusnya tidak. Toh sudah ada jalan keluarnya. Bahkan Presiden Jokowi menegaskan: pemerintah pusat akan mengambil alih jalan rusak itu. Berarti sebentar lagi jalan tersebut akan menjadi mulus. Dengan kualitas kemulusan jalan nasional.

Memang tidak mungkin daerah mampu memperbaiki semua jalan rusak. Anggarannya terbatas. Lebih terbatas lagi visi infrastrukturnya. Juga visi penganggaran APBD-nya. 

Sistem penganggaran sudah dipatok sesuai dengan aturan yang ada. Anggaran terbesar masih juga habis untuk gaji pegawai dan biaya rutin. Maka untuk kasus jalan rusak seperti itu kepala daerah mudah sekali berkilah: anggaran tidak cukup. Anggaran perbaikan jalan dibatasi persentasenya: yang rusak baru akan selalu lebih panjang dari yang rusak lama yang mampu diperbaiki.

Kepala daerah juga bisa berkilah: terbitnya Peraturan Menteri Keuangan No 212 tahun 2022. Peraturan itu mewajibkan para kepala daerah untuk lebih banyak menggunakan anggaran untuk pendidikan dan kesehatan. Maka bupati Lampung Tengah yang sudah menganggarkan Rp 200 miliar untuk jalan rusak, memangkasnya tinggal Rp 40 miliar. 

Gubernur Lampung sendiri, Arinal Djunaidi, terlihat mendampingi Presiden Jokowi saat meninjau jalan rusak yang top itu. Ia berada di belakang presiden. Di sebelah menteri PU yang hebat itu, Basuki Hadimuljono. Ekspresi wajah gubernur biasa saja. 

Yang lebih sering tampak di samping Presiden Jokowi, dan banyak senyum, adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Tentu yang ditinjau itu bukan jalan milik BUMN. Juga bukan jalan yang akan diperdagangkan. Bahwa dua menteri itu di sebelah presiden rasanya karena dua-duanya putra terbaik Lampung.

Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad justru tidak kelihatan di sekitar presiden. Tapi itu justru membuatnya selamat. Tidak ada sorotan ke sang bupati. Sorotan justru ke gubernur Lampung. Itu karena banyak yang mengira pengaduan pengacara tersebut atas suruhan gubernur.

Sebenarnya bupati Lampung Tengah sendiri ingin sekali menyambut kedatangan presiden. Ia sudah siap berada di kecamatan Rumbai. Bersama semua pejabat daerah dan masyarakat. Mereka berkumpul di titik yang direncanakan. Di Rumbai itulah, menurut rencana, Presiden Jokowi akan mendarat pakai helikopter.

Ternyata presiden hanya naik mobil. Lewat jalan tol Lampung - Palembang. Rombongan presiden keluar dari tol di exit Kota Baru. Lalu menuju arah Lampung Tengah. Tapi rombongan itu ternyata menuju Siputih Banyak, dekat Siputih Raman. Bupati tidak mungkin lagi sempat mengejar presiden ke Siputih Raman.

Saya bisa membayangkan betapa rakyat sangat puas dengan sikap presiden Jokowi. Emosi rakyat seperti terwakili habis oleh presiden. Terhadap caranya ke Lampung. Terhadap caranya naik Mercy, lalu naik mobil yang lebih cocok dengan jalan rusak. Juga lewat caranya berkomentar: saking mulusnya jalan di Lampung, presiden bisa tidur nyenyak di dalam mobil.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Lia Ahok

2 hari

James Today

1 minggu

James Camino

1 minggu

Seragam Baru

1 minggu

DK Jakarta

1 minggu