Memulai Hidup

Memulai Hidup

--

Bayar di depan.

Seperti juga Gontor, sistem disiplin santri di Al-Zaytun sangat tinggi. Termasuk perlakuan terhadap tamu. Penguasaan bahasa Arab dan Inggris juga dipentingkan. Lulus ujian nasional 100 persen. "Saya masih ingin santri harus menguasai bahasa Mandarin. Tapi belum ada guru-gurunya," ujar Syech Panji. "Saya harus kirim dulu orang-orang untuk belajar di sana (Tiongkok)," katanya. 

Kenapa pesantren itu diberi nama Al-Zaytun?

"Spontan saja," jawabnya.

Waktu itu, tahun 1993, yayasan yang ia dirikan mengajukan izin mendirikan pesantren. Ketika Syech lagi di Gresik, ziarah ke makam ayahandanya di Dukun, ada telepon dari kantor Kementerian Agama Indramayu. "Kok di surat permohonan belum mencantumkan nama pesantren," ujar Syech menirukan telepon yang ia terima. Kebetulan Syech lagi membaca bagian Quran yang disebut surat At-Tin.

Semula, di sambungan telepon itu, Syech ingin memberi nama pesantrennya itu At-Tin. Tapi diingatkan oleh yang menelepon. Nama At-Tin sudah dipakai oleh Ibu Tien, istri Presiden Soeharto. Yakni untuk nama masjid di Taman Mini Indonesia Indah. "Ya sudah, Zaytun saja," jawab Syech kala itu. 

Buah Tin dan buah Zaytun memang disebut di Quran di ayat yang sama. Disebut beriringan. Bahkan dalam konteks sebagai sumpah Tuhan: "Demi Tin dan Zaytun''.

Syech Panji memang bakat dagang. Sejak kecil. Ketika masih di sekolah dasar di Dukun pun, ia sudah menjalankan tugas jualan hasil bumi dan ternak. Ayahnya memang kepala desa tapi juga petani. Ia sering ke pasar menjual hasil pertanian dan ternak, seperti telur. "Zaman saya kecil jual belinya masih lebih banyak pakai sistem barter," katanya. Sebagai anak dari keluarga Madura kerja seperti itu sudah biasa.

Istri Panji yang Sunda. Dari Banten. Banten yang Sunda: Umi Farida Al-Widad. Umi inilah yang berdiri di barisan depan waktu salat Idulfitri yang lalu. Yang bikin heboh itu. 

Sebenarnya hari itu banyak juga wanita yang ikut salat. Tapi di lantai bawah. Terpisah dari laki-laki. Hanya 1 Umi yang ada di lantai bersama laki-laki itu.

Praktik baru seperti itu juga bukan sebuah kebiasaan di Al-Zaytun. Sehari-hari praktik salat berjamaahnya tidak ada yang berbeda. Pun ketika salat Jumat. Justru ketika di salat sunah (bukan keharusan) Idulfitri kemarin yang mengundang ribut.

Dr Nurcholish Madjid juga bikin ribut. Yakni ketika ia menjadi tokoh pembaharuan pemikiran Islam. Ributnya bukan main. Kala itu. Sekarang kalau ada orang bicara seperti Cak Nur tidak ada lagi yang kaget.

Syech Panji melakukan pembaharuan tidak lagi di pemikiran, tapi dalam praktik. Ribut sekali. Entah 30 tahun yang akan datang. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Jaga Hati

2 hari

Nilai 95

1 minggu

Nilai Nol

1 minggu

Perang Bukan

1 minggu

Fokus Tiga

1 minggu