Kucing Jembatan

Kucing Jembatan

--

Itulah satu dari lima gunung utama Tiongkok. "Kalau sudah ke Huangshan tidak ada perlunya lagi mendaki empat gunung lainnya". Itulah kalimat yang terkenal di Tiongkok. 

Begitu hebatnya Huangshan. Begitu tinggi daya tariknya. Indah. Atraktif. Di atas gugusan awan. 

Di Huangshan, Deng bertemu rakyat jelata yang sangat menderita. Miskin papa.

Saat itu di Anhui lagi ada pembangkangan rahasia. Di desa Xiao Gang. Pelakunya sekitar 20 petani. Mereka rapat gelap. Mereka menyepakati untuk membangkang dari doktrin komunisme. Kesepakatan itu mereka tandai dengan cap jempol darah: pilih mati daripada membuka rahasia. 

Saya pernah ke desa ini. Ingin tahu cerita dari tangan pertama.

Kesepakatan 20 petani itu dilakukan karena terpaksa. Desa itu sangat miskin. Kelaparan. Sistem garapan sawah Komunis tidak memungkinkan menghasilkan tanaman pangan yang cukup untuk makan. 

Saat itu petani harus menyerahkan semua hasil panen ke pemerintah. Pemerintahlah yang menjatah makanan ke penduduk. Akibatnya tidak ada petani yang sungguh-sungguh menggarap tanah.

Kelompok rahasia petani di Xiao Gang sepakat menggarap sawah sungguh-sungguh. Panennya bagus. Berlebih. Tapi mereka sepakat hanya menyerahkan ke pemerintah sebagian kecil hasil panen. Agar tidak membuat curiga. Selebihnya disimpan sendiri.

Yang seperti itu, kalau ketahuan, bisa dihukum mati. Itulah sebabnya mereka sampai tanda tangan darah. 

Saat di Anhui Deng Xiaoping mendengar itu.

Pulang ke Beijing Deng mengubah total kebijakan ekonomi Tiongkok. Ia ciptakan istilah kucing hitam dan putih. Para petani di Xiao Gang dijamin keamanan mereka. Bahkan sistem Xiao Gang dikembangkan ke seluruh negeri.

Kini dibangun museum di desa Xiao Gang. Saya ke museum itu. Melihat dokumen yang diberi cap jempol darah. 

Mulailah Tiongkok berubah. Sepulang dari Huangshan Deng jadi tokoh sentral. Tiongkok kian makmur. Tapi, yang hebat, Deng tetap tidak menjadi presiden Tiongkok. Tidak pernah pula jadi panglima tertinggi Tentara Pembebasan Rakyat.

Saya juga pernah ke bengkel, tempatnya Deng dibuang di Nanchang. Bengkel itu juga sudah jadi museum pembuangan Deng Xiaoping.

Sampai di museum Deng di Nanchang hasil pemeriksaan kesehatan saya  belum juga sampai di HP saya. Maka saya berpikir harus ke mana lagi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Nilai 95

4 hari

Madinah Kafe

2 minggu

Somasi RBT

2 minggu

Gaza Rock

3 bulan

Gaza Ben

3 bulan