Warganya Diancam Dibunuh Peneliti BRIN, Ketua PP Muhammadiyah Bilang Begini

Warganya Diancam Dibunuh Peneliti BRIN, Ketua PP Muhammadiyah Bilang Begini

Logo Muhammadiyah.--

Peneliti BRIN ancam bunuh warga Muhammadiyah - Muhammadiyah akhirnya mengambil sikap terkait komentar peneliti BRIN AP Hasanuddin ancam bunuh warga Muhammadiyah. 

Diketahui, peneliti astronomi ini mengancam bunuh warga Muhammadiyah di media sosial Facebook. 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengimbau agar warga Muhammadiyah agar tetap bijak, dewasa dalam menanggapi komentar peneliti BRIN tersebut.

“Kami mengimbau agar warga tidak terpancing dengan berbagai cemoohan, sinisme, tudingan, hujatan, kritik yang menyerang, hingga ada oknum yang mengancam secara fisik terkait perbedaan pelaksanaan Idulfitri 1444 H,” tutur Dadang Kahmad dikutip Selasa 25 April 2023.

BACA JUGA:Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammdiyah, DPR: Hukum Bukan Pelengkap Aturan

Menurutnya, Muhammadiyah sudah kenyang pengalaman diperlakukan negatif atau buruk seperti itu sepanjang perjalanan sejarahnya hingga kini.

“Dulu ketika Kyai Ahmad Dahlan memelopori arah kiblat yang benar secara syariat dan ilmu disikapi serupa, dituding kafir dan dirobohkan masjid yang dibangunnya di Kauman. Kini perangai serupa tertuju ke Muhammadiyah oleh orang-orang yang boleh jadi berilmu, mungkin karena merasa benar sendiri atau memang bersikap kerdil yang tentu tak sejalan dengan khazanah dunia ilmu dan akhlak Islam,” jelas Dadang.

Dadang mengajak kepada para pihak yang tak sejalan dengan pandangan keislaman Muhammadiyah agar kedepankan akal sehat, sikap ilmiah yang objektif, dan keluhuran adab Islam layaknya orang beragama dan berilmu. 

“Bila di negeri ini para petinggi negeri selama ini begitu gencar menyuarakan moderasi dan toleransi dalam beragama dan berbangsa serta ajakan jangan radikal dan intoleran,” tegas Dadang.

BACA JUGA:Bareskrim Polri Usut Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

Maka Muhammadiyah hanya ingin bukti apakah hal tersebut dipraktikkan secara autentik dan nyata, bukan hanya ditujukan kepada pihak lain, tetapi di lingkungan sendiri-sendiri agar tidak sekadar retorika dan sepihak seperti pepatah “Kuman di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tak tampak” atau pepatah lain “Tiba di mulut dimuntahkan, Sampai di perut dikempiskan”.

“Muhammadiyah secara organisasi tetap elegan dalam menyikapi sikap maupun pernyataan negatif seputar perbedaan idul fitri karena sudah biasa dan terbiasa,” imbuh Dadang.

Dadang mengimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah agar tidak bersikap yang sama dengan mereka yang kerdil pemikiran dan sikapnya dalam beragama dan berbangsa.

 Tunjukkan bahwa warga Muhammadiyah berkeadaban, berilmu, berbangsa, dan bahkan beragama lebih baik di dunia nyata.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: