Tak Cuma Daging Beku, Bulog Juga Bakal Impor 500 Ribu Ton Beras

Tak Cuma Daging Beku, Bulog Juga Bakal Impor 500 Ribu Ton Beras

Ilustrasi - Stok Beras di Gudang Bulog--

Tak Cuma Daging Beku, Bulog Juga Bakal Impor 500 Ribu Ton Beras - Tak hanya daging kerbau beku, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) juga akan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.

Impor daging beku sebanyak 18 ribu ton untuk stok Ramadan dan Lebaran 2023.

Sedangkan 500 ribu ton beras yang diimpor hanya sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Direktur Umum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan pihaknya telah membuat kontrak impor beras dengan beberapa negara produsen.

BACA JUGA:

Totalnya mencapai 500 ribu ton. Beras impor tersebut diperuntukan sebagai CBP.

“Artinya saya sudah melakukan kontrak dengan beberapa negara itu, saya sudah kontrak 500 ribu. Kontrak itu bukan berarti harus kontrak tertulis juga, tidak. Kita kerja sama, dengan jaminan mereka, ada jaminan dari kita, kan juga sudah sama dengan deal,” kata, Rabu, 12 April 2023.

Diungkapkannya, Bulog telah mengamankan kontrak impor beras dengan beberapa negara, di antaranya Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. 

BACA JUGA:

Buwas menegaskan rencana impor beras tersebut tidak untuk dijual, melainkan hanya untuk kebutuhan CBP.

“Artinya gini, impor itu bukan untuk dijual, sekali lagi, supaya efeknya tidak buruk terhadap petani. Impor itu untuk CBP, cadangan beras pemerintah. Dikeluarkan atas dasar perintah negara, tentunya dari hitungan kebutuhan. Kalau barangnya di pasar itu berlebihan, harga stabil ya nggak mungkin dikeluarkan. Kalau ada program pemerintah, misal bansos, ya itu menggunakan beras itu,” jelas Buwas.

Diketahui, Bulog telah menerima penugasan dari pemerintah untuk impor beras 2 juta ton. Penugasan tersebut tertuang dalam Surat Penugasan per tanggal 24 Maret 2023.

Bulog ditugaskan mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan CBP sebagai antisipasi adanya potensi kemarau panjang yang disebabkan adanya El Nino. Namun, saat ini yang perlu segera diimpor adalah sejumlah 500 ribu ton.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: