Dukung Hilirisasi Industri, PLN Ajak 5 Mitra Strategis Bangun Kelistrikan Berbasis EBT

Dukung Hilirisasi Industri, PLN Ajak 5 Mitra Strategis Bangun Kelistrikan Berbasis EBT

PLN Ajak 5 Mitra Strategis Bangun Kelistrikan Berbasi EBT--

Co-investment adalah kerja sama atau investasi bersama yang dilakukan perusahaan bersama dengan mitra terbatas.

"Melalui kerja sama ini, kita tidak akan lagi saling menunggu, namun secara proaktif kita cari solusi agar tercapai apa yang menjadi target bersama dalam pengembangan bisnis kita masing-masing,” ujar Hartanto.

Hartanto menjabarkan lima industri yang berkolaborasi dengan PLN kali ini yakni PT Anugrah Tehnik Industry, PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Dayatama Prima Energi, China Energy dan PT Suryacipta Swadaya.

Melalui co-investment, PLN dan mitra strategis akan bisa menjamin percepatan penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan, sehingga target operasional smelter dan kawasan terpadu bisa tercapai tepat waktu.

BACA JUGA:Dirut PLN: PLN Mobile One Stop Solution Jawab Kebutuhan Kelistrikan Selama Idul Fitri 1444 H

Untuk kawasan terpadu, selain listrik yang andal dan berbasis energi hijau, terdapat pula potensi pengembangan smart solution terintegrasi.

Direktur Utama PT Anugrah Tehnik Industry Edy Santi menilai saat ini Kawasan Industri menjadi salah satu industri yang berkembang secara pesat. Dengan banyaknya pertumbuhan industri dan menjamurnya kawasan industri maka diperlukan pasokan listrik yang andal.

"Kerja sama dengan PLN melalui skema kolaborasi ini merupakan langkah yang strategis bagi kami untuk menjamin adanya kepastian pasokan listrik," ujar Edy Santi.

Bob Saril, mewakili PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia menyatakan bahwa skema kerja sama ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik untuk pengembangan fasilitas smelter yang selama ini telah dinanti.

"Dengan adanya skema bisnis ini, kami bersama PLN bisa mencoba menjajaki bersama penyediaan pembangkit yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan Huadi dan lebih memberikan peluang kepastian akan tersedianya listrik untuk fasilitas kami,” tambah Bob.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Dayatama Prima Energi Adrian Martowardojo menuturkan, saat ini smelter miliknya di Kalimantan Timur sudah beroperasi.

BACA JUGA:Jaga Keandalan Listrik selama Ramadan dan Idul Fitri, PLN Siagakan 2.300 Posko Kelistrikan dan 82.690 Personel

Kerja sama dengan PLN untuk mengoptimalkan lahan void bekas tambang untuk pembangunan PLTS floating akan menambah bauran energi hijau pasokan listrik smelter.

”PT Dayatama Prima Energi dan PLN sama-sama memiliki komitmen akan energi hijau sebagai energi masa depan. Kerja sama ini nantinya menjadi langkah yang baik, kami bisa memanfaatkan lahan bekas tambang menjadi void PLTS yang dapat dimanfaatkan untuk melistriki smelter kami, sekaligus menambah bauran energi hijau dalam portfolio PLN,” ujarnya.

Jing Bing dari China Energy menjelaskan komitmen perusahaan dalam menjadi industri hijau dibuktikan melalui kerja sama ini. Jing Bing percaya, bahwa PLN mempunyai kapasitas yang memadai dalam memasok kebutuhan listrik yang besar namun berbasis energi bersih.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: