Gak Perlu Panik! Perbankan Nasional Tidak Akan Terdampak Krisis Keuangan AS Akibat 3 Bank Tutup

Gak Perlu Panik! Perbankan Nasional Tidak Akan Terdampak Krisis Keuangan AS Akibat 3 Bank Tutup

Bank Indonesia--

Gak Perlu Panik! Perbankan Nasional Tidak Akan Terdampak Krisis Keuangan AS Akibat 3 Bank Tutup - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk tidak perlu panik atas krisis keuangan di Amerika Serikat yang menyebabkan 3 bank tutup. 

Adapun Tiga Bank AS yang ditutup itu adalah Silicon Valley Bank, Silvergate Bank dan Signature Bank. Bahkan, belakangan juga isu soal Credit Suisse Bank di Swiss juga dikabarkan mengalami permasalahan keuangan. 

BACA JUGA:Hadirkan Terobosan Asuransi Digital Syariah, Astra Life Luncurkan Flexi Life Protection Syariah

BACA JUGA:Isu Credit Suisse Bank Bikin Kurs Rupiah Drop Pagi Ini, Pengamat Bilang Begini

Menurut Perry, industri perbankan dalam negeri memiliki fundamental yang kuat dan tidak akan terimbas apa yang terjadi di Amerika Serikat. 

Selain itu, kata Perry, model bisnis dan pembiayaan tiga bank yang bermasalah itu berbeda dengan yang dilakukan perbankan nasional. 

Model bisnis tiga bank di AS yang tutup itu lebih terkonsentrasi kepada deposan besar berbasis financial technologi atau startup. Sementara hal itu tidak terjadi di bank nasional.

"Apakah bank di Indonesia terjadi konsentrasi ke deposan itu? sebagian besar tidak, deposit funding mereka terdiversifikasi sehingga memperkuat posisi bank kita," ujar Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis 16 Maret 2023.

BACA JUGA:Digitalisasi Sebuah Keniscayaan dalam Menjaga Progres Tumbuhnya Pembiayaan Properti

BACA JUGA:Cara Transfer BRI ke DANA, Bisa Lewat ATM Atau Internet Banking Hingga BRImo

Selain itu, perbankan nasional rata-rata juga sudah melakukan keseimbangan terhadap surat utang. Surat utang ini juga terus dilakukan pengaturan dengan baik oleh masing-masing bank. 

Kemudian masing-masing bank di Indonesia juga telah menyiapkan dana cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), di mana batas minimal telah ditentukan oleh regulator secara aman.

"Secara fundamental stabilitas ketahanan perbankan kita kuat, baik dari sisi permodalan, risiko kredit maupun likuiditas," tegasnya. 

Selanjutnya, untuk permodalan perbankan nasional dipastikan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) sebesar 25,88 persen pada Januari 2023. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: