Jurus Jitu LPDB-KUMKM Kejar Target Penyaluran Dana Bergulir 2023

Jurus Jitu LPDB-KUMKM Kejar Target Penyaluran Dana Bergulir 2023

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo--

Jurus Jitu LPDB-KUMKM Kejar Target Penyaluran Dana Bergulir 2023 - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan jurus jitu untuk meningkatkan penyaluran dana bergulir tahun 2023. 

Diketahui, target penyaluran dana bergulir tahun 2023 ditetapkan pemerintah sebesar Rp1,8 triliun. 

BACA JUGA:Tahun 2023, LPDB-KUMKM Kembali Pertegas Komitmen Terapkan Prinsip GRC

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Laporan Keuangan Koperasi, LPDB-KUMKM Gandeng Ikatan Akuntan Indonesia

"Jadi kalau target tahun 2023 ini sedang finalisasi, angka penyaluran masih di kisaran Rp1,8 triliun, mirip-mirip tahun lalu," ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dikutip Senin 6 Maret 2023. 

Informasi saja, penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM tahun 2023 tercapai sebesar Rp1,86 triliun, yang disalurkan kepada 193 koperasi di seluruh Indonesia, dengan rincian pola penyaluran konvensional sebesar Rp 950 miliar dan pola syariah sebesar Rp 911 miliar.

Jurus Penyaluran LPDB-KUMKM Tahun 2023

Supomo mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan langkah strategis dalam melakukan penyaluran dana bergulir, yakni penyaluran prioritas kepada koperasi sektor riil.

"Pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk koperasi sektor riil semakin meningkat dan semakin besar porsinya dan ini yang diharapkan oleh Bapak Menteri Koperasi UKM untuk sektor riil lebih difokuskan, karena menyangkut UKM yang banyak, jadi fungsi daripada koperasi sebagai agregator kelihatan sekali," ucap Supomo.

BACA JUGA:Perkuat Koperasi Produsen Susu, LPDB-KUMKM Siap Tingkatkan Kerja Sama dengan Nestle

BACA JUGA:KSP Sari Sedana Bali Maksimalkan SDM Unggul Diperkuat Modal LPDB-KUMKM

Jurus selanjutnya adalah dengan mengembangkan ekosistem bisnis koperasi yang berdaya saing dan saling terintegrasi dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang dilaksanakan melalui piloting project bersama pemerintah pusat, daerah, hingga asosiasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami akan banyak membuat suatu ekosistem bisnis baru di beberapa daerah, sehingga bisa termasuk produknya," kata Supomo.

Sedangkan strategi untuk pola syariah, Supomo menambahkan, pihaknya akan kembali melibatkan berbagai komponen mulai dari persatuan BMT, Inkopsyah, dan Koperasi Pondok Pesantren.

Sebab, saat ini berbagai komunitas ekonomi syariah khususnya komunitas koperasi syariah sedang berlomba-lomba berbenah diri agar bisa menjadi lebih baik dan bisa mendapatkan pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: