Banyak E-Commerce di Indonesia Bangkrut, TikTok dan Instagram Jadi Kompetitor Baru
Ilustrasi logo JD ID.-Istimewa-
Banyak E-Commerce di Indonesia Bangkrut - Tutupnya sejumlah perusahaan e-Commerce di Indonesia erat kaitannya dengan fase konsolidasi yang sedang dialami oleh perusahaan.
Hal tersebut disampaikan Dosen manajemen strategis Universitas Airlangga Mochammad Thanthowy Syamsuddin.
BACA JUGA:Shopee Masih Jadi E-Commerce Nomor Satu, Selanjutnya Tokopedia, Bukalapak dan Lazada
"Saya melihat fenomena bisnis e-Commerce platform saat ini dalam fase konsolidasi, agar mampu menciptakan keuntungan bagi para investornya. Singkatnya, bisnis e-Commerce platform mengarah ke fase profitabilitas," katanya, Rabu 8 Februari 2023.
Pada fase konsolidasi ini, ujarnya pula, perusahaan e-Commerce merespons banyak aspek eksternal.
Seperti efek penurunan daya beli akibat pandemi COVID-19 dan aspek makro ekonomi lain dengan dua hal, yakni cost cutting dan optimasi potensi revenue stream.
"Ini bisa menjelaskan kenapa ada layoff yang cukup signifikan di sejumlah bisnis e-Commerce platform," ujarnya lagi.
BACA JUGA:Yuk Cobain! Situs dan Aplikasi Baca Buku Penghasil Uang, Bisa Cuan Rp1.500.000 Per Jam
Pada sisi lain, perusahaan e-Commerce juga meningkatkan biaya admin, commission fee, bahkan mewajibkan memakai layanan logistik internal tanpa third party.
Kondisi ini membawa sejumlah konsekuensi di mana perusahaan yang gagal membentuk peta jalan menuju profitabilitas dan kehabisan modal harus out of business.
Bisnis e-Commerce saat ini tengah mendapat kompetitor baru dari platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Yang mana kedua platform tersebut sangat dekat dengan kehidupan generasi milenial dan gen Z.
BACA JUGA:Ini Kode Redeem Free Fire Terbaru 8 Februari Gratis Item Menarik, Buruan Klaim!
"Ada potensi bahwa transaksi jual beli atau keputusan pembelian dua generasi ini di masa mendatang akan didominasi dari kedua platform ini," ujarnya.
Sumber:
