JAKARTA, FIN.CO.ID - Tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta per Maret 2022 mencapai 0.89 persen dari total 10,7 juta jiwa penduduk DKI Jakarta.
Data angka kemiskinan ekstrem di Jakarta tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Terkait tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta yang mencapai 0.89 persen, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono langsung bergerak.
Heru langsung mengerahkan tim lintas sektor untuk melakukan validasi data kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA: 3.961 KK di Kabupaten Bekasi Masuk Kategori Miskin Ekstrem, Ini Langkah Dinsos
BACA JUGA:Kartu Prakerja 2023 Gelombang 48 Sudah Dibuka, Segera Daftar dan Siap Siap Dapat Rp4,2 Juta
Data Sehingga data yang dihasilkan lebih akurat dan bisa langsung dieksekusi.
"Saya minta agar seluruh jajaran turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data berbasis nama dan alamat yang akurat," tegasnya, Jumat, 3 Februari 2023.
Dijelaskannya, tim lintas sektoral yang dikerahkan tersebut mulai dari aparat kelurahan, Dinas Sosial DKI, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI, serta melibatkan petugas Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dasa Wisma.
Dijelaskannya, pemuktahiran dan validasi data kemiskinan ekstrem adalah bagian dari empat program intervensi kemiskinan terpadu.
BACA JUGA: Data BPS: Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Banten 2022 Turun 0,32 Persen
BACA JUGA:Video Lengkap Cara Cara Berpakaian Ihram Pria dan Wanita yang Benar, Resmi Kemenag
Upaya intervensi kedua, adalah dengan program pengurangan beban pengeluaran bagi keluarga tidak mampu berupa program bantuan/layanan sosial.
Program bantuan sosial itu di antaranya Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), bantuan pendidikan masuk sekolah untuk swasta dan Kartu Anak Jakarta untuk kebutuhan dasar nutrisi anak usia 0-6 tahun.
Selain itu masih ada, Kartu Peduli Anak dan Remaja Jakarta.