Data BPS: Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Banten 2022 Turun 0,32 Persen

Data BPS: Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Banten 2022 Turun 0,32 Persen

Ilustrasi - kemiskinan-Aprillio Akbar -ANTARA

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat jumlah penduduk miskin ekstrem Provinsi Banten di tahun 2022 tersisa 1,18 persen.

Jumlah tersebut disebut BPS Banten turun sebesar 0,32 persen dari 2021.

BACA JUGA:Lagi Asyik Duduk di Pinggir Rel, Tukang Ojek Tewas Ditabrak Commuter Line di Tangerang

BACA JUGA:Link Download WhatsApp Aero Apk v9.52 Terbaru 2023, Anti Hapus Pesan dan Sembunyikan Status Online

Dari delapan kota kabupaten di Provinsi Banten, penurunan penduduk miskin ekstrem tertinggi terjadi di Kota Tangerang, sebesar 0,86 persen dari 1,61 persen pada 2021 menjadi 0,75 persen di 2022.

"Angka ini didapat melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)," kata Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten Awang Pramila di Tangerang, Kamis 19 Januari 2023.

Dia melanjutkan, angka tersebut merupakan hasil survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif sangat luas atau dikenal sebagai survei tergolong besar.

Sehingga, menurut dia, bisa dipastikan angka ini tergolong akurat dengan situasi yang ada di wilayah tersebut. 

BACA JUGA:Asyik! Warga Tigaraksa Tangerang Punya Gedung Puskesmas Baru, Lebih Megah lho

BACA JUGA:Link 10 Google Doodle Game Terbaik Saat ini, Tinggal Klik dan Mainkan

"BPS mencatat penurunan penduduk miskin ekstrem Kota Tangerang cukup tinggi dibanding kota kabupaten lainnya di Provinsi Banten," imbuhnya.

Kata Awang, jika program yang telah dijalani Pemkot Tangerang dapat dilakukan lebih konsisten lagi, bahkan diperkuat dengan program baru lainnya.

"Maka, angka penduduk miskin ekstrem di Kota Tangerang pada tahun depan bisa saja hilang. Namun sebagai evaluasi, program yang disalurkan jangan sekadar bantuan semata, mungkin bisa diperkuat bagaimana memberdayakan mereka. Karena bisa saja, mereka memiliki fisik yang lemah dan tidak memiliki kemampuan," ujarnya.

"Pastinya, sisa penduduk miskin ekstrem ini penanganannya akan lebih keras lagi, harus dengan program yang lebih luas lagi dan menyentuh akar permasalahan dari penduduk miskin ekstrem tersebut," sambungnya lagi. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: