DPR Sebut Kenaikan Biaya Haji 2023 Merugikan Jemaah

DPR Sebut Kenaikan Biaya Haji 2023 Merugikan Jemaah

Suasana Masjidil Haram. (ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Gagasan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meningkatkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji tahun 2023 terus mengundang sorotan.

Gagasan itu dipandang terlampau tiba-tiba dan akan bikin rugi calon jemaah haji yang pergi tahun 2023.

"Jika ada perubahan mendadak atas nama Istitoah akan sangat merugikan jemaah yang akan berangkat tahun ini sebab mereka harus mempersiapkan tambahan dana dengan kisaran Rp30 jutaan dalam waktu singkat. Untuk sebagian besar calon jemaah yang harus menabung bertahun-tahun angka itu lumayan besar," tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Minggu, 22 Januari 2023.

BACA JUGA:Ongkos Haji Jemaah Lokal Arab Saudi akan Turun 30 Persen, di Indonesia?

Ia menerangkan, usulan pemerintah berkaitan pembagian pembebanan biaya haji 70:30%.

Di mana 70% biaya akan ditanggung oleh jemaah dan 30% subsidi pemerintah yang diambil dari nilai manfaat BPIH sebagai pembagian bagus.

Proporsi itu sesuai prinsip istitoah atau prinsip bila haji cuma untuk mereka yang sanggup.

"Tetapi bagi kami penerapan skema ini perlu waktu dan sosialisasi panjang sehingga tidak merugikan calon jemaah," ucapnya.

BACA JUGA:Protes Biaya Haji 2023 Naik Hingga Nyaris Rp30 Juta, Fraksi PAN DPR: Ini Memberatkan Harusnya Tak Perlu Naik

Bila dibanding tahun lalu, ungkap Marwan, beban jemaah tahun ini akan sangat berat.

Menurut dia, tahun lalu dari rata-rata BPIH sebesar Rp98,3 juta, komponen Bipih yang perlu dijamin jemaah cuma sebesar Rp39,8 juta (40,54%).

Dan sisanya diambil dari nilai manfaat BPIH sebesar Rp58,4 juta (59,4%).

"Lalu tetiba ada usulan tahun ini jemaah harus memikul 70% BPIH dan dari subsidi cuma 30%," ucapnya.

BACA JUGA:Biaya Haji 2023 Tembus Rp69 Juta, Akademisi Hindari Skema Ponzi First Travel

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: