Imlek 2023, Megawati Soekarnoputri: Tahun Penuh Pengharapan sekaligus Kesabaran

Imlek 2023, Megawati Soekarnoputri: Tahun Penuh Pengharapan sekaligus Kesabaran

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sampaikan selamat Tahun Baru Imlek 2023 ke semua umat yang merayakannya.

Menurut Megawati, tahun ini diikuti dengan Shio Kelinci Air yang memiliki kandungan arti sarat dengan pengharapan sekaligus kesabaran.

"Saudara-saudara ku para umat Konghucu saya mengucapkan tahun baru Imlek. Pada tahun ini merupakan tahun Kelinci Air yang diyakini sebagai tahun penuh pengharapan sekaligus kesabaran," kata Megawati dalam Instagram @bumegabercerita, Jakarta, Minggu, 22 Januari 2023.

Megawati menyebut, di tahun ini lebih banyak ahli menjelaskan bahwa tahun 2023 ini mengkhawatirkan dari sisi ekonomi.

BACA JUGA:China Rayakan Imlek dengan Tekanan Pandemi Covid-19, Warga Beijing Antre Doa hingga Sepanjang 1 Kilometer

Tetapi, menurut dia, bergotong-royong akan membuat tahun ini masih tetap jadi tahun yang bagus untuk Bangsa Indonesia.

"Karena pada waktu-waktu yang lalu kita pun permah menghadapi yang namanya krisis global. Jadi dengan hari Imlek yang sangat disegani oleh kalangan kaum Konghucu tentunya hal tersebut hanya bisa diraih dengan semangat persatuan," tutur Megawati.

Megawati juga berharap, perayaan Imlek di seluruh Indonesia bisa jalan dengan nyaman dan aman yang akan jadi pertanda jika bangsa ini ialah bangsa yang berdiri dengan kuat dalam keanekaragaman.

"Genggam tangan persatuan dengan jiwa gotong royong untuk Indonesia Raya. Merdeka," tutup Megawati.

BACA JUGA:Perayaan Imlek 2023 di Los Angeles 10 Orang Tewas Ditembaki

Di lain sisi, Ketua Komisi V DPR RI itu mengungkap, ada peran besar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hingga warga Tionghoa bisa merayakan hari istimewa itu secara bebas.

Peran besar itu, lanjut Lasarus adalah menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional.

Penentuan Imlek sebagai hari libur nasional itu ditetapkan Megawati saat menjabat Presiden RI.

"Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid menghapuskan larangan merayakan Imlek di tahun 2000 disempurnakan oleh Presiden Megawati lewat Keppres Nomor 12 Tahun 2002. Keppres tersebut yang membuat warga Tionghoa makin bebas merayakan Imlek karena hari itu diputuskan sebagai libur nasional," bebernya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: