Motif Pembunuh Berantai Bekasi-Cianjur, Berawal dari Modus Supranatural hingga Menjanjikan Kekayaan

Motif Pembunuh Berantai Bekasi-Cianjur, Berawal dari Modus Supranatural hingga Menjanjikan Kekayaan

Anggota kepolisian pada saat melakukan olah TKP sore ini di rumah kontrakan satu keluarga keracunan di Bantargebang, Bekasi. --

BEKASI, FIN.CO.ID - Motif pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon mulai dari Cianjur hingga satu keluarga di Bekasi akhirna terungkap.

Polres Metro Bekasi Kota bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, menangkap tiga pelaku kasus pembunuhan satu keluarga di Bantargebang, Kota Bekasi. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan, motif utama pembunuhan satu keluarga yaitu guna menutupi pembunuhan berantai yang telah dilakukan pelaku di Cianjur.

BACA JUGA:Janggal, Bocah 5 Tahun Selamat dari Kasus Keracunan Bekasi Belum Didatangi Pihak Keluarga

"Apa motif pelaku? Ternyata korban dibunuh karena para tersangka melakukan tindak pidana lain, apakah itu? Mereka (tersangka) melakukan serangkaian pembunuhan," ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran saat konferensi pers dikutip, Jumat 20 Januari 2023.

Menurutnya, ketiga pelaku sebelumnya telah melakukan tindak pidana penipuan dengan modus supranatural dan menjanjikan kekayaan ke orang lain.

Namun justru pihak keluarga lah yang akhirnya harus menjadi korban, karena dianggap mengetahui praktik penipuan itu dan sangat berbahaya jika terbongkar.

"Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup, setelah korban serahkan harta benda, lalu dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui. Keluarga dekat dianggap berbahaya, karena mengetahui membunuh," ucapnya.

BACA JUGA:Fakta Baru Keracunan Satu Keluarga di Bekasi, Polda Metro Jaya: Kasus Pembunuhan Berencana

Irjen Pol Fadil Imran juga mengungkapkan, penyebab kematian tiga dari lima orang keluarga yang tinggal di dalam rumah kontrakan Bantargebang, Kota Bekasi. 

Saat itu satu keluarga yang berjumlah lima orang ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri, dengan mulut mengeluarkan busa yang banyak.

"Hasil pemeriksaan laboratoris, ditemukan unsur kimiawi berbahaya yang sering kita sebut dengan racun di dalam kopi yang telah diseduh di ruang belakang dan di dekat sumur," terangnya.

Dari hasil temuan, racun yang diduga digunakan untuk membunuh satu keluarga merupakan sebuah larutan pestisida yang tergolong dalam pestisida sangat berbahaya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tuahta Aldo

Tentang Penulis

Sumber: